Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lembaga Nuklir AS Diserang Hacker, Pejabat: Serangan Terburuk dalam Sejarah Amerika

Kompas.com - 18/12/2020, 09:05 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Seorang pejabat melaporkan bahwa Kementerian Energi Amerika Serikat (AS) dan Administrasi Keamanan Nuklir Nasional (NNSA) telah diretas.

Serangan tersebut merupakan serangan siber terbaru terhadap sejumlah badan AS sebagaimana dilansir dari Politico.

Pada Kamis (17/12/2020), para pejabat Kementerian Energi AS dan NNSA mengoordinasikan pemberitahuan tentang pelanggaran itu kepada badan pengawas di Kongres AS.

Pemberitahuan kepada badan pengawas di Kongres AS tersebut dilakukan setelah mendapat pengarahan dari kepala informasi Kementerian Energi AS, Rocky Campione.

Mereka menemukan aktivitas mencurigakan di sejumlah fasilitas milik Kementerian Energi AS.

Baca juga: Setelah Kemenkeu dan Kemendag, Hacker Serang Kementerian Energi AS

Sejumlah fasilitas itu meliputi Komisi Pengaturan Energi Federal (FERC), laboratorium nasional di Sandia, laboratorium di Los Alamos, Kantor Keamanan Transportasi NNSA, dan Kantor Lapangan Richland Kementerian Energi AS.

NNSA bertanggung jawab untuk mengelola senjata nuklir milik AS dan menghabiskan sebagian besar anggaran dari Kementerian Energi AS.

Demikian pula, laboratorium Sandia dan Los Alamos melakukan penelitian atom yang berkaitan dengan tenaga nuklir sipil dan senjata nuklir.

Sedangkan Kantor Keamanan Transportasi NNSA bertugas memindahkan uranium yang diperkaya dan bahan lain yang penting untuk menjaga timbunan nuklir.

Di antara fasilitas yang berusaha diretas tersebut, para hacker alias peretas telah mampu melakukan lebih banyak kerusakan di FERC.

Baca juga: Hacker Rusia Diduga Jadi Dalang Peretasan E-mail Kemenkeu AS dan NTIA

Seorang pejabat mengatakan kepada Politico bahwa para petugas di fasilitas tersebut memiliki bukti aktivitas yang sangat berbahaya, tetapi tidak merinci lebih lanjut.

Sementara itu, seorang sumber berbicara kepada Associated Press bahwa peretasan itu sangat parah dan sangat merusak meski pemerintah belum siap untuk menyalahkan siapa pun secara terbuka.

Dia berbicara mengungkapkan hal itu kepada Assosiated Press dengan syarat tidak diungkapkan identitasnya.

“Tampaknya ini kasus peretasan terburuk dalam sejarah Amerika. Mereka masuk dalam segala hal," kata sumber tersebut.

Sebelumnya, para pejabat mengatakan bahwa Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA) mengaku kewalahan dengan serangan siber itu dan mungkin tidak dapat mengalokasikan sumber daya memadai untuk merespons jika ada serangan terbaru.

Baca juga: E-mail Kemenkeu AS dan NTIA Dijebol Hacker lewat Microsoft Office

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com