Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Dipaksa Berjalan, Kelaparan dan Dipukuli", Kesaksian Murid yang Disandera Kelompok Bersenjata di Nigeria

Kompas.com - 19/12/2020, 22:28 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber CNN

ABUJA, KOMPAS.com - "Mereka membawa kami ke hutan kami berjalan selama 2 hari tanpa makan dan mereka memukuli kami," ujar Murtala Sale (14) dikutip dari CNN, Jumat (18/12/2020).

Sale merupakan satu dari ratusan anak laki-laki Sekolah Menengah Ilmu Pengetahuan Pemerintah Nigeria yang disandera Jumat pekan lalu oleh sekelompok pria bersenjata di Negara Bagian Katsina.

Pada Kamis malam (17/12/2020), mereka diselamatkan dari para bandit dan memberikan keterangan pada Jumat pagi.

Baca juga: Ratusan Siswa yang Diculik di Nigeria Akhirnya Diselamatkan

"Beberapa [dari kami] merasa sakit karena tidak makan selama 2 hari, mereka [bandit] memilih yang sakit dan memberi makan," imbuh Sale.

Dia dan teman-temannya yang disander berselimutkan kain berdebu, diselamatkan dengan pengawalan ketat, melewati barisan pohon palem ke dalam gedung yang dinamai sesuai dengan nama presiden Nigeria, Muhammadu Buhari.

Militer Nigeria telah menyelamatkan mereka dan anak-anak itu diterima dengan hangat di ibu kota negara bagian, oleh Gubernur Aminu Bello Masari.

Baca juga: 330 Murid Disandera Boko Haram, Para Ibu di Nigeria: Kembalikan Anak-anak Kami...

Selain Sale, ada Jamilu Suleiman (13) yang menceritakan bagaimana dia dan kawan-kawannya disandera.

Suleiman bercerita, para penculik membawa semua anak laki-laki masuk ke dalam hutan dan mereka menghabiskan waktu berjalan kaki berhari-hari.

"Mereka biasanya memberi anak-anak kecil senjata dan tongkat untuk memukul kami hanya untuk memamerkan dan memuaskan diri mereka. Mereka memberi kami roti, satu kue kacang tanah, untuk satu hari," imbuhnya.

Baca juga: Ratusan Murid Disandera Sekelompok Pria Bersenjata di Nigeria, Semua Sekolah dan Asrama Ditutup

Ashiru Malumfashi, ayah salah satu anak yang diculik, mengaku trauma dengan penyanderaan dan kondisi anak-anak itu.

"Namun, upaya pemerintah menunjukkan kepedulian terhadap masalah ini, kami berterima kasih kepada mereka dan kami berharap bahwa kami tidak mengalami hal ini terjadi lagi."

"Kami tidak bisa mengukur tingkat trauma yang kami alami," kata orangtua lainnya. "Nama anak saya Ali Buhari... saya tidak akan mengirimnya kembali, saya tidak akan mengirimnya lagi [ke sekolah]."

Juru bicara Masari, Abdu Labaran, pada Kamis mengatakan bahwa ternyata Boko Haram tidak terlibat, melainkan bandit yang menyamar sebagai kelompok teroris militan itu. Meski begitu, laporan itu belum diverifikasi lebih jelas.

Baca juga: Ratusan Murid di Nigeria Disandera dalam Serangan Segerombolan Pria Bersenjata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com