WELLINGTON, KOMPAS.com - Duta besar Indonesia mencoba melakukan gebrakan dalam menjalin hubungan diplomasi yang harmonis dengan Selandia Baru, melalui album kolaborasi yang akan dirilis pada Minggu (20/12/2020).
Tantowi Yahya, Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa, Tonga, Niue dan Cook Islands melibatkan para petinggi dan pesohor Selandia Baru dalam pembuatan album yang diberi nama "Friends For Good".
Mereka yang terlibat di antaranya adalah Ron Mark yang merupakan Menteri Pertahanan. Ron adalah sahabat kental Tantowi karena keduanya "penggila" musik Country.
Selanjutnya, ada Shane Reti, seorang dokter politisi. Ia menjabat wakil ketua Partai National dan wakil ketua oposisi di parlemen.
Baca juga: Dubes Tantowi Yahya Beberkan Resep Selandia Baru Sukses Tangani Covid-19
Ketiga, ada Louisa Wall, aktivis HAM yang juga anggota Parlemen dari Partai Buruh.
Beliau ini dulu sangat aktif menyuarakan kemerdekaan Papua di berbagai aksi demonstrasi.
Sekarang, ia banyak mendiskusikan tentang Papua dengan Tantowi karena relasi kekerabatan keduanya.
Membaiknya pola komunikasi membuat yang bersangkutan mendapatkan informasi yang utuh tentang Papua.
Baca juga: Selandia Baru Buka Travel Bubble dengan Australia Awal 2021
Keempat, ada Caai-Michelle yang merupakan penyanyi senior yang dikenal sebagai Maori Songstress.
Caai adalah figur populer di kalangan penyanyi di Selandia Baru.
"Sejak tiba di Selandia Baru 3,5 tahun lalu, saya ingin melakukan ini. Tidak ada yang lebih membahagiakan saya selain lahirnya album ini" ujar Tantowi.
Tantowi mengatakan album tersebut akan menjadi testimoni yang menggambarkan dekatnya hubungan profesi dan personal antara Dubes Tantowi dengan mitra kerjanya di pemerintahan, parlemen dan pelaku industri kreatif di Selandia Baru.
Baca juga: Aparat Diduga Kecolongan, Bisakah Penembakan Masjid Selandia Baru Diprediksi?
Kolaborasi Tantowi dengan bintang tamu yang semuanya berdarah Maori ini diyakini akan semakin mendekatkan kemesraan hubungan suku Maori sebagai suku asli di Selandia Baru dengan Indonesia.
Selain itu, tambahan tugas barunya sebagai Dubes Keliling untuk Pasifik, Tantowi menjadikan gebrakan pembuatan album itu sebagai misi Indonesia agar mendapatkan dukungan dari 20 negara di Pasifik Selatan.
Album "Friends For Good" dikerjakan Tantowi selama 3 bulan di Wellington dan Jakarta.