Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brexit Terancam "No Deal", Bagaimana Nasib ASEAN?

Kompas.com - 14/12/2020, 21:13 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber Aljazeera

JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi pecahnya kerangka kerja sama regional Eropa akibat Brexit memunculkan pertanyaan bagi bentuk integrasi regional lainnya.

Salah satunya bagi kerangka kerja sama regional sepuluh negara Asia Tenggara (ASEAN), dengan Indonesia termasuk di dalamnya.

Namun berbeda dengan Uni Eropa (EU), bentuk kerja sama ASEAN yang lebih "longgar" kini justru dilihat sebagai kekuatan bagi anggota-anggotanya.

“ASEAN sering dianggap tidak serius, terlalu loose dan tidak efektif. Tapi sekarang, ASEAN bisa berargumen, dengan bentuk ASEAN Way itu justru jadi kekuatan,” ujar Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia, Evi Fitriani kepada Kompas.com Senin (14/12/2020).

Menurutnya, Brexit salah satunya terjadi karena aturan integrasi terlalu kuat ke UE. Sayangnya ada kelompok masyarakat dalam negara anggota tertentu yang tidak nyaman dan tidak bisa mengikuti kecepatan integrasi ini.

Baca juga: UE Tekan ASEAN untuk Sikapi Konflik Laut China Selatan dengan Non-Militerisasi

Hal itu berbeda dengan nilai yang diusung dalam ASEAN. Kerangka kerja sama ini berupaya berevolusi dengan fase yang cocok dan nyaman untuk setiap negara anggota.

“Disadari semua negara di ASEAN kecepatannya (regulasi) tidak sama. Apalagi di ASEAN gap-nya (ekonomi) besar,” terang Evi.

Brexit di UE menurutnya dapat memberi pelajaran bagi kerangka kerja sama regional lainnya. Pasalnya dengan negara anggota yang relatif homogen, negara sepenting UK lebih memilih untuk tidak bergabung dengan UE.

“Jadi Jika ASEAN mau integrasi yang lebih, ASEAN perlu memperdalam sense of belonging dan trust sehingga risiko untuk pecah atau keluar bisa diminimalisir.”

Integrasi ekonomi dan politik seperti yang dilakukan Uni Eropa punya konsekuensi berat bagi negara anggotanya. Sebab integrasi yang kuat akan membuat tiap negara bergantung satu sama lain.

Baca juga: Uni Eropa dan ASEAN Berkomitmen Bangun Hubungan Kemitraan Strategis

“Jika sudah makin terintegrasi makin interdependen (saling ketergantungan), maka akan sulit untuk keluar seperti yang dialami Inggris ini,” tambahnya.

ASEAN menurut Evi juga harus bisa merundingkan fase-fase integrasi sebaik mungkin. Maksudnya agar tidak ada pihak yang merasa tidak siap atau tidak nyaman dan menimbulkan perpecahan.

Brexit sudah diproyeksi akan berdampak besar pada ekonomi Inggris.

Dengan atau tanpa kesepakatan, Brexit sudah menyebabkan gangguan dan kerugian bagi bisnis di kedua sisi Selat Inggris.

Melansir Aljazeera pada Kamis (3/12/2020), London dan Brussel mengharapkan tercapainya kesepakatan memastikan tidak ada tarif dan kuota untuk produk yang melintasi perbatasan mereka.

Baca juga: China Desak Negara ASEAN Bersatu Tangkal AS di Laut China Selatan

Kesepakatan semacam itu diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif pada perdagangan tahunan antara Inggris dan UE yang sebesar 650 miliar euro (875 miliar dollar AS) setara Rp 12,3 kuadriliun.

Meski demikian, kesepakatan yang masih coba dicapai tetap tidak akan mencegah penerapan hambatan teknis perdagangan dalam bentuk pemeriksaan regulasi, sejak awal 2021 dan seterusnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com