Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tasmanian Devil Lolos dari Kepunahan Usai Selamat dari "Pandemi Kanker"

Kompas.com - 11/12/2020, 17:52 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber Daily Mail

Metode itu juga digunakan untuk melacak penyebaran virus lain, termasuk influenza dan Covid-19.

Baca juga: Situs Porno Ini Galang Dana untuk Selamatkan Katak Kantong Buah Zakar yang Nyaris Punah

Para peneliti menyaring lebih dari 11.000 gen yang diambil dari sampel tumor wajah Tasmanian Devil. Ditemukan 28 gen mengalami perubahan dengan cepat yang menunjukkan mutasi tumbuh cepat.

Dari analisis mereka, tim menentukan bahwa tingkat penularan penyakit telah berkurang cukup banyak sehingga kanker dapat dibiarkan punah dengan membiarkannya berkembang secara alami.

“Sepertinya populasi hewan ini secara alami berkembang untuk mentolerir dan bahkan mungkin melawan kanker,” jelas Dr Storfer.

Penemuan ini menurutnya menunjukkan bahwa sudah waktunya untuk mempertimbangkan kembali pendekatan lingkungan yang saat ini digunakan untuk menyelamatkan Tasmanian Devil.

Melepaskan hewan hasil penangkaran ke alam liar dinilai bisa lebih mungkin memunculkan bahaya daripada manfaat.

"Manajemen aktif mungkin tidak bisa dilakukan dan sebenarnya bisa berbahaya," jelas Dr Storfer.

Baca juga: Efek Pemanasan Global, Beruang Kutub Terancam Punah pada 2100

Dikhawatirkan, memperkenalkan sejumlah besar individu yang secara genetik naif untuk berkembang biak dengan individu liar akan mencampur kumpulan gen yang kurang dapat beradaptasi dengan baik.

"Salah satu kemajuan paling menarik yang disajikan studi ini adalah kesempatan untuk menerapkan jenis pendekatan ini secara virtual pada hampir semua parasit yang menimbulkan penyakit (patogen)," tambah penulis makalah dan ahli biologi Austin Patton dari Washington State University.

“Metode yang telah terbukti ini sangat penting dalam studi baru terkait virus rangkaian patogen yang berdampak pada manusia serta satwa liar.'

Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Science.

Baca juga: Idap Kanker Menular, Setan Tasmania Pilih Jadi Antisosial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UPDATE Singapore Airlines Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com