KOMPAS.com - Sebagian besar orang di dunia harus tetap bertahan di rumah selama pandemi tahun ini. Tapi kondisinya berbeda untuk mereka yang bekerja di garis terdepan sebagai tenaga kesehatan.
Mereka harus bekerja serba ekstra menangani kemungkinan pasien bergelimpangan sewaktu-waktu karena tingkat infeksi virus Covid-19 yang tinggi.
Usaha mereka patut diukir dalam sejarah pejuang kemanusian melawan ancaman terbesar umat manusia, penyakit menular.
Tepat 74 tahun silam, seorang dokter juga mengukir sejarah di dunia. Ludwik Rajchman seorang dokter ahli bakteriologi Polandia yang juga punya andil besar dalam sejarah perjuangan melawan pandemi.
Dalam sidang PBB 1946, Ia mengusulkan pembentukan United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF).
UNICEF lahir secara tidak sengaja. Dalam organisasi baru yang diberlakukan setelah Perang Dunia Kedua, tidak ada niat untuk membuat organisasi yang didedikasikan hanya untuk anak-anak.
Namun, musim dingin tahun 1946-1947 sangat sulit, dan anak-anak termasuk di antara mereka yang paling menderita. Jumlah kematian anak pada masa itu sangat tinggi.
Situasinya bahkan dikatakan berada pada tingkat yang tidak terbayangkan sehingga menimbulkan ketakutan yang besar.
Karena itu, Ludwik mengusulkan solusi inovatif setelah United Nations Relief and Rehabilitation Administration (UNRRA), yang didirikan oleh sekutu di akhir perang dunia II, hendak menghentikan kegiatannya.
Ia mengusulkan agar sisa dana UNRRA dialokasikan ke United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF). Tindakan fundamental ini membuatnya didapuk sebagai ketua UNICEF yang pertama.
Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] David Ben-Gurion, Pendiri Israel yang Dipuja Rakyatnya
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan