Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sheikh Abu Dhabi Investasi ke Klub Israel dengan Reputasi Rasialisme Anti-Arab

Kompas.com - 10/12/2020, 07:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

YERUSALEM, KOMPAS.com - Sebuah klub sepak bola kasta atas Israel dengan reputasi rasialisme anti-Arab di fans-nya dilaporkan dibeli sebagian oleh sheikh Abu Dhabi.

Klub bernama Beitar Jerusalem itu kini 49 persen dimiliki Sheikh Hamad bin Khalifa Al Nahyan, anggota keluarga penguasa Abu Dhabi.

Sheikh Hamad disebut siap mengucurkan dana 69 juta poundsterling, atau sekitar Rp 1,3 triliun selama 10 tahun mendatang.

Baca juga: Tentaranya Dituduh Bunuh Remaja Palestina, Israel Luncurkan Penyelidikan

Dalam pengumuman yang diunggah di situs resmi klub, pria yang juga pengusaha itu mengaku sangat senang bisa berinvestasi.

"Saya sudah mendengar tentang kehebatan klub ini dan senang berada di Yerusalem, salah satu kota tersuci di dunia," jelas dia.

Yang menjadi ironi adalah, Beitar Jerusalem yang tidak pernah mengontrak pemain Arab sebagian dipunyai sheikh Uni Emirat Arab.

La Familia, penggemar dari sayap kanan jauh, bukanlah perwakilan basis fans pada saat ini. Meski begitu, rasialisme tetap melekat di klub itu.

Sebabnya adalah nyanyian anti-Arab, mempromosikan ideologi Zionis, dengan para hooligan berkeliling mencari masalah dengan orang Palestina.

Ori Cooper, kepala desk olahraga di harian Israel Yedioth Ahronoth menerangkan bahwa chant itu merupakan bagian dari atraksi.

Baca juga: Bentrokan Warga Palestina dan Pasukan Israel Pecah di Pemakaman Remaja yang Tewas Ditembak

"Saya pikir itulah alasan mengapa sheikh dari Uni Emirat Arab memutuskan untuk mengakuisisi sebagian klub ini," kata dia dikutip Sky News Rabu (9/12/2020).

Cooper menjelaskan, Sheikh Hamad tidak membeli Beitar dengan alasan keuntungan. Tapi karena klub itu berada di bagian sayap kanan peta politik setempat.

Pembelian itu dianggap aksi simbolis dalam mengubah peta geopolitik, dengan harapan olahraga bisa mengatasi perbedaan politik atau agama.

"Ini adalah momentum besar yang melebihi sepak bola. Bahkan melebihi olahraga," jelas Cooper mengomentari pembelian tersebut.

Apalagi, pembelian ini terjadi empat bulan setelah Israel dan Uni Emirat Arab menandatangani kesepakatan untuk memulihkan hubungan diplomatik.

Perjanjian Damai Abraham, dimediasi oleh AS, menjadi titik balik bagaimana negara kunci di Teluk Arab memberi pengakuan bagi Tel Aviv.

Baca juga: Arab Saudi: Asalkan Kedaulatan Palestina Diberikan, Normalisasi dengan Israel dapat Terjadi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com