Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat Pernah Kelaparan Saat Jadi Tawanan, Veteran Perang Korea Donasi Rp 28 Juta

Kompas.com - 08/12/2020, 17:52 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang veteran Perang Korea mendonasikan uang sebesar 2.000 dollar AS, setara Rp 28 juta, untuk sebuah toko grosir di Raeford, North Carolina, melansir CNN pada Sabtu (05/12/20).

Pria berusia 91 tahun yang tidak mau menyebutkan namanya itu langsung menuju konter layanan pelanggan di toko Food Lion pagi itu.

Dia kemudian langsung menulis cek senilai 1.500 dollar AS (Rp 21 juta) untuk program "Liburan Tanpa Kelaparan" yang diselenggarakan toko tersebut.

Dia juga menulis cek senilai 500 dollar AS (Rp 7 juta) untuk 100 kotak makanan yang sudah dikemas sebelumnya. Paket itu sejatinya juga bagian dari program itu.

Tiap paket berisi makanan untuk keluarga beranggotakan empat orang. Nantinya paket makanan ini akan disumbangkan ke bank makanan setempat.

Baca juga: Apa Itu Food Bank? Wadah untuk Kurangi Risiko Kelaparan dan Kurang Gizi

Pihak toko Food Lion menyampaikan donasi itu merupakan sumbangan tunggal terbesar oleh seorang individu dalam 17 tahun sejarah program.

"Saya benar-benar tidak siap ketika dia menyerahkannya kepada saya, dan saya butuh beberapa detik untuk menenangkan pikiran saya," kata manajer toko Charles Campbell kepada CNN.

"Saya akhirnya bertanya kepadanya apa motivasinya untuk hadiah yang murah hati ini."

Veteran itu memberi tahu Campbell bahwa dia menghabiskan dua tahun sebagai tawanan perang dalam Perang Korea dan jarang diberi makan.

Pengalaman itu membuat bobotnya berada di posisi berbahaya, yakni 90 pound (40 kilogram).

Pria itu berkata bahwa dia tahu bagaimana rasanya tidak tahu dari mana makanan berikutnya akan datang, atau kapan.

Baca juga: PBB: Covid-19 Buat 265 Juta Penduduk Dunia Terancam Kelaparan

Campbell sempat bertanya apakah veteran itu ingin berbicara dengan salah satu perwakilan media di kantor perusahaan toko.

Namun pria itu berkata: "Saya tidak melakukan ini untuk publisitas atau pengakuan apapun. Saya hanya tidak ingin orang menderita kelaparan. "

Donasi itu datang ketika lebih dari 54 juta orang di Amerika Serikat menghadapi kerawanan pangan, menurut organisasi bantuan kelaparan terbesar di negara itu, Feeding America.

Jumlah itu 17 juta lebih banyak dari sebelum wabah virus Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com