Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Covid-19 di Peternakan Cerpelai Kanada, Delapan Orang Terinfeksi

Kompas.com - 08/12/2020, 16:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber Newsweek

OTTAWA, KOMPAS.com - Pejabat kesehatan di Kanada mengumumkan temuan wabah Covid-19 di sebuah peternakan cerpelai di British Columbia (BC), melansir Newsweek pada Senin (07/12/20).

Fraser Health, sebuah perawatan kesehatan regional yang didanai publik di provinsi itu, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa delapan orang di peternakan tersebut dinyatakan positif mengidap virus corona.

Pejabat sedang menyaring beberapa karyawan di peternakan itu lagi, serta melacak kontak dari mereka yang terinfeksi.

Sementara, semua pekerja yang terpapar termasuk operator pertanian di Fraser Valley sekarang sudah mengisolasi diri.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa cerpelai rentan terhadap virus SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19. Hewan ini bisa menderita berbagai gejala, termasuk pneumonia parah.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Cerpelai yang Dimusnahkan di Denmark akibat Mutasi Virus Corona

Cerpelai yang dipelihara di peternakan bulu di beberapa negara belakangan diketahui telah tertular virus dari karyawan yang terinfeksi Covid-19. Dan dalam beberapa kasus kecil, virus tampaknya telah kembali ke manusia setelah bermutasi.

Saat ini, belum jelas apakah ada cerpelai di peternakan British Columbia yang telah terinfeksi SARS-CoV-2. Kementerian Pertanian Kanada masih melakukan tes pada hewan di lokasi.

Kondisi ini membuat salah satu dari 14 peternakan cerpelai di Fraser Valley diperintahkan untuk membatasi pengangkutan hewan, produk, dan barang sesuai Undang-Undang Kesehatan Hewan BC.

Namun, wabah virus telah menyebabkan kematian ribuan mamalia kecil di peternakan di beberapa negara bagian AS di seberang perbatasan, termasuk Utah, Wisconsin, Michigan dan Oregon.

Pada November, Denmark memerintahkan pemusnahan 17 juta cerpelai setelah virus corona baru yang bermutasi ditemukan beredar pada hewan. Hewan ternak ini terpapar dari sekitar selusin pekerja pertanian yang dinyatakan positif Covid-19.

Pemusnahan cerpelai dalam jumlah besar di peternakan bulu juga telah dilakukan di Spanyol dan Belanda.

Baca juga: Denmark: Mutasi Virus Corona di Cerpelai Sudah Dibasmi

Vancouver Sun dalam laporannya mengatakan pejabat kesehatan Kanada melakukan inspeksi di setiap peternakan cerpelai di British Columbia bulan lalu.

Mereka memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk mencegah penyebaran virus antara hewan dan manusia.

"Staf Kementerian Pertanian telah melakukan kontak dengan peternakan cerpelai berlisensi dalam beberapa bulan terakhir untuk memastikan semua tindakan pencegahan dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19 melalui penularan dari manusia ke hewan atau hewan ke manusia," kata kementerian dalam sebuah pernyataan.

Namun Lesley Fox, direktur eksekutif Fur-Bearers, sebuah organisasi nirlaba Kanada yang bekerja untuk mengakhiri perdagangan bulu komersial, menilai bahwa wabah Covid-19 di Fraser Valley mengindikasikan bahwa langkah-langkah keamanan pemerintah tidak cukup.

"Kementerian tahu ini adalah masalah. Mereka tahu cerpelai sangat rentan terhadap virus ini dan terlepas dari upaya apa pun yang mereka lakukan, itu gagal. Mereka tidak dapat menahannya," kata Fox kepada Vancouver Sun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com