Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 terhadap Mutasi Cerpelai sedang dalam Uji Coba Awal

Kompas.com - 13/11/2020, 10:11 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Aljazeera

KOPENHAGEN, KOMPAS.com - Kandidat vaksin Covid-19 yang potensial sedang dikembangkan di Denmark, yang saat ini uji coba awal telah terbukti efektif melawan strain virus yang bermutasi dari cerpelai di negara itu.

Hal itu disampaikan oleh seorang ilmuwan pada Kamis (12/11/2020), menyusul pemberitaan tentang mutasi virus corona yang muncul dari hewan cerpelai yang berada di peternakan Denmark.

Baca juga: 5 Fakta Pemusnahan 17 Juta Cerpelai di Denmark, karena Mutasi Virus Corona

Pihak berwenang Denmark pada pekan lalu mulai merencanakan untuk memusnahkan 17 juta populasi cerpelai, yang merupakan salah satu populasi terbesar di dunia.

Melansir Al Jazeera pada Kamis (12/11/2020), studi awal dari strain virus yang bermutasi, yang dikenal sebagai Cluster 5, menunjukkan virus memiliki sensitivitas yang berkurang terhadap antibodi.

Baca juga: PM Denmark Akui 17 Juta Cerpelai Dibunuh Massal Perbuatan Ilegal


Sehingga, mungkin menjadi tantangan efektivitas kerja vaksin di masa depan, kata pihak berwenang pekan lalu.

Namun, antibodi dari kelinci yang diobati dengan kandidat vaksin tahap awal dari Institut Serum Negara Denmark (SSI) berhasil mengalahkan varian Cluster 5, menurut Anders Fomsgaard, seorang ilmuwan terkemuka di SSI, yang menangani penyakit menular.

Baca juga: Khawatir Pengaruhi Efektivitas Vaksin, 17 Juta Cerpelai Penyebar Covid-19 Segera Dimusnahkan

“Kami tidak dapat menampik pengujian antibodi kelinci yang kami miliki terhadap Cluster 5, dan berhasil,” kata Fomsgaard kepada penyiar Denmark, DR, pada Kamis.

Kandidat vaksin, yang sedang dalam tahap awal pengembangan, akan segera beralih ke uji coba pada manusia yang belum dapat dipastikan apakah akan memiliki efek yang sama.

Baca juga: Positif Covid-19, Hampir 100.000 Cerpelai Akan Dimusnahkan Spanyol

“Apakah ini juga berlaku untuk vaksin lain dan apakah itu berlaku untuk antibodi manusia, kami tidak tahu,” kata Fomsgaard.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa mengatakan dalam penilaian risiko pada Kamis, bahwa ada "ketidakpastian yang tinggi", tentang potensi ancaman yang ditimbulkan oleh penyebaran virus corona dari cerpelai, mutasinya, dan akibatnya terhadap manusia.

Baca juga: Khawatir Sebarkan Versi Mutasi Covid-19, Belasan Juta Cerpelai akan Dimusnahkan di Denmark

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com