Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Positif Covid-19, Hampir 100.000 Cerpelai Akan Dimusnahkan Spanyol

Kompas.com - 19/07/2020, 16:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

MADRID, KOMPAS.com - Hampir 100.000 ekor cerpelai di sebuah peternakan timur laut Spanyol akan dimusnahkan, setelah banyak dari mereka dinyatakan positif virus corona, kata otoritas kesehatan.

Wabah di Provinsi Aragon ditemukan usai istri seorang karyawan peternakan tertular virus itu pada Mei.

Suaminya dan enam pekerja pertanian lainnya sejak itu dinyatakan positif menderita Covid-19.

Baca juga: Spanyol Beri Penghormatan kepada 28.400 Korban Meninggal Covid-19

Cerpelai yang dibiakkan untuk mendapatkan bulunya yang berharga, diisolasi dan diawasi dengan ketat setelah para pekerja terinfeksi.

Tapi ketika tes pada 13 Juli menunjukkan bahwa 87 persen dari cerpelai di peternakan tersebut terinfeksi, otoritas kesehatan memerintahkan agar 92.700 hewan semi-akuatik itu dimusnahkan.

Pihak berwenang mengatakan, kompensasi finansial akan diberikan kepada perusahaan yang mengelola pertanian, yang berbasis di sebuah desa berjarak 200 km dari arah timur Madrid.

Baca juga: Pengantin Wanita, Ibunya dan 22 Tamu Undangan Positif Covid-19, Kawasan Wisata Spanyol Banyak Ditutup

Bersama dengan Madrid dan Catalan, Aragon adalah salah satu hot spot virus corona di "Negeri Matador", tempat lebih dari 250.000 infeksi dan 28.000 kematian dicatat sejak awal pandemi.

Joaquin Olona Menteri Pertanian Provinsi Aragon mengatakan kepada wartawan pada Kamis (16/7/2020), keputusan untuk memusnahkan para cerpelai itu diambil "demi menghindari risiko penularan pada manusia".

Olona menekankan bahwa tidak jelas apakah "penularan mungkin terjadi dari hewan ke manusia dan sebaliknya".

Tapi satu kemungkinan, ujarnya, adalah bahwa seorang pekerja pertanian yang terinfeksi tanpa sadar menularkan penyakit itu kepada hewan.

Teori lainnya yang tidak berdasar adalah, hewan itu menularkan penyakit kepada para pekerja.

Baca juga: Hidup di Masa Flu Spanyol, Pasien 106 Tahun Ini Selamat dari Covid-19

Apa yang kita ketahui tentang penularan dari hewan ke manusia?

Penelitian menunjukkan bahwa virus corona menular di antara hewan-hewan tertentu, termasuk kucing dan anjing.

Namun pemahaman tentang kemungkinan penularan dari hewan ke manusia masih kurang. Para peneliti masih mempelajari risikonya.

Ada kasus pekerja lain yang positif virus corona di peternakan cerpelai di Denmark dan Belanda, keduanya merupakan produsen utama bulu hewan tersebut.

Di Belanda, puluhan ribu cerpelai dibantai dalam beberapa bulan terakhir setelah wabah ditemukan di pertanian-pertanian di seluruh negeri.

Baca juga: China minta Spanyol Juga Diselidiki soal Asal Usul Covid-19

Tindakan itu diambil setelah pemerintah Belanda mengumumkan dua kasus yang dicurigai sebagai pekerja peternakan yang terinfeksi oleh hewan-hewan itu pada bulan Mei.

Puluhan ribu cerpelai telah dimusnahkan di Belanda sejak wabah virus corona dimulai.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Puluhan ribu cerpelai telah dimusnahkan di Belanda sejak wabah virus corona dimulai.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, infeksi itu bisa menjadi "kasus penularan pertama dari hewan ke manusia" sejak pandemi virus corona dimulai di China.

Pada sebuah konferensi pers Juni, ahli epidemiologi WHO Maria van Kerkhove mengatakan, "Ada orang yang menginfeksi cerpelai, manusia yang menginfeksi cerpelai, dan kemudian beberapa dari cerpelai ini menginfeksi beberapa orang".

"Kami mempelajari apa sebenarnya artinya ini dalam hal penularan dan peran apa yang mereka (cerpelai) mainkan," kata Dr van Kerkhove.

Baca juga: Dibuntuti, Seorang Perempuan Inggris Diperkosa di Taman Spanyol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com