Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Mahkota Arab Saudi Bersumpah untuk Lawan Ekstremis "Tanpa Ampun"

Kompas.com - 13/11/2020, 06:55 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada Kamis (12/11/2020) berjanji akan melawan ekstremis dengan "tanpa ampun", setelah terjadi pemboman terhadap pertemuan diplomat Barat.

Aksi pemboman itu diklaim ISIS sebagai dalangnya.

Ledakan bom itu menghantam peringatan Perang Dunia I di sebuah pemakaman non-Muslim di Jeddah pada Rabu, yang hanya berselang dua pekan setelah seorang penjaga di konsulat Perancis di kota Laut Merah terluka oleh seorang warga Saudi yang memegang pisau.

Itu terjadi saat Arab Saudi mempersiapkan KTT para pemimpin G20 pada akhir bulan ini, yang pertama diselenggarakan oleh sebuah negara Arab.

Serangan itu, ditandai sebagai kemarahan Muslim atas kartun satir Nabi Muhammad di Perancis.

"Kami akan terus menghadapi setiap...perilaku dan ide ekstremis," kata Pangeran Mohammed dalam pidatonya di Dewan Syura, badan penasihat pemerintah tertinggi, seperti yang dilansir dari AFP pada Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Penjaga Konsulat Perancis di Jeddah Ditikam Seorang Warga Arab Saudi

"Kami akan terus menyerang dengan 'tangan besi' semua orang yang ingin merusak keamanan dan stabilitas kami," lanjutnya, menurut transkrip pidatonya yang diterbitkan oleh Kantor Pers Saudi.

Pangeran Mohammed, penguasa de facto kerajaan, memperingatkan mereka yang ingin melakukan tindakan ekstremis dengan "hukuman yang menyakitkan dan berat".

Serangan pada Rabu di Jeddah menyebabkan sedikitnya dua orang terluka, termasuk seorang polisi Yunani dan seorang pejabat Saudi.

Seorang warga negara Inggris juga diduga mengalami luka-luka.

Para diplomat dari Perancis, Yunani, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat menghadiri upacara peringatan Hari Gencatan Senjata di Jeddah, kata kedutaan mereka.

Baca juga: Bom Meledak di Permakaman Jeddah, 4 Orang Luka-luka

ISIS pada Kamis mengaku bertanggung jawab atas pemboman itu, dengan mengatakan aksi itu untuk memprotes kartun yang dicetak oleh majalah satir Perancis, Charlie Hebdo.

Sebuah pernyataan dari kelompok propaganda ISIS, Amaq, mengatakan serangan itu "terutama ditujukan pada konsulat Perancis".

Namun, ISIS tidak memberikan bukti keterlibatannya.

Dalam insiden terpisah pada Kamis, polisi Belanda menangkap seorang pria setelah beberapa tembakan ditargetkan ke kedutaan Saudi di Den Haag, yang menyebabkan kerusakan, tetapi tidak ada yang terluka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com