Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden AS Terpilih Joe Biden Dikabarkan Berbicara dengan Paus Fransiskus, Apa Isinya?

Kompas.com - 13/11/2020, 06:27 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WILMINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Joe Biden berbicara dengan Paus Fransiskus pada Kamis (12/11/2020) di tengah penolakan Presiden AS Donald Trump terhadap hasil pemilihan, lapor Associated Press (AP).

Dalam perbincangan itu, Biden--seorang penganut Katolik Roma seumur hidupnya-- mengucapkan terima kasih kepada Paus Fransiskus atas 'berkat yang tak berkesudahan dan ucapan selamat dan mencatat apresiasinya'.

Biden juga memberikan pujian kepada Paus tentang bagaimana sosok pemimpin itu selama ini telah mendorong perdamaian, rekonsiliasi dan ikatan kemanusiaan di seluruh dunia.

Pada pembicaraan itu, Biden berharap dapat bekerja sama dengan Paus Fransiskus dalam beberapa isu seperti perubahan iklim, kemiskinan dan imigrasi.

Baca juga: Mantan Wapres RI Jusuf Kalla Dijadwalkan Bertemu Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Ahmad Al Thayyib

Berita tentang panggilan telepon Biden ke Paus muncul bahkan ketika beberapa uskup Katolik di AS menolak mengakui kemenangan Biden dan berpendapat bahwa umat yang beriman tidak boleh mendukung Biden yang melegalkan hak aborsi.

Pada Selasa lalu misalnya, Uskup Joseph Strickland dari Tyler, Texas men-twit bahwa Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris mendukung 'pembunuhan orang tak berdosa' kapanpun selama masa kehamilan.

Sementara Biden mengatakan, secara pribadi dia menerima doktrin gereja tentang aborsi tapi dia tidak ingin memaksakan kepercayaan itu kepada semua orang.

Baca juga: Wacana Joe Biden Akhiri Dukungan AS kepada Arab Saudi dalam Perang di Yaman

Presiden kedua yang beragama Katolik

Joe Biden menjadi presiden kedua yang beragama Katolik dalam sejarah kepresidenan AS, dan menjadi yang pertama sejak John F Kennedy.

Biden sendiri kerap berbicara secara terbuka tentang pentingnya keimanan dalam hidupnya dan kerap menghadiri misa di dekat rumahnya di Wilmington, Delaware hampir setiap minggunya.

Namun, apapun agama mereka, setiap politisi Amerika akan selalu berupaya bertemu dengan Paus ketika mengunjungi Roma, walau pada September lalu Paus Fransiskus menolak bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

Paus sendiri terakhir kali mengunjungi Amerika pada tahun 2015.

Baca juga: Didesak untuk Kecam China, Paus Fransiskus Enggan Temui Menlu AS

Sosok Paus yang progresif dan mengadvokasi keterbukaan pada isu-isu seperti masalah hak-hak LGBTQ, lingkungan dan toleransi beragama, membuatnya dirangkul oleh beberapa kaum liberal demi melanjutkan tujuan mereka.

Kembali pada presiden terpilih, Biden mengatakan ingin bekerja sama dengan Paus tentang kepercayaan bersama akan martabat dan kesetaraan umat manusia dalam berbagai masalah seperti merawat yang termarjinalisasi dan mereka yang miskin.

Dia juga ingin bekerja sama di bidang iklim, mengatasi krisis perubahan iklim, menyambut serta mengintegrasikan imigran.

Sejauh ini, pihak Vatikan masih belum memberikan konfirmasi terkait panggilan Biden tersebut.

Baca juga: Ucapan Paus Fransiskus Soal Ikatan Sipil Sesama Jenis Tuai Kontroversi Dunia

Duta Besar AS untuk Takhta Suci adalah Callista Gingrich, yang suaminya, mantan Ketua DPR Newt Gingrich, telah menjadi salah satu pendukung vokal Trump karena dia menolak mengakui kemenangan Biden.

Dalam pemilihan, 50 persen pemilih Katolik mendukung Trump dan 49 persen menyukai Biden, menurut VoteCast, survei terhadap lebih dari 110.000 pemilih nasional yang dilakukan untuk The Associated Press oleh NORC di Universitas Chicago.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com