TOKYO, KOMPAS.com - Jepang sedang berupaya meningkatkan angka kelahiran yang lesu belakangan ini, dengan mendanai penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk membantu para jomblo atau lajang mendapatkan jodohnya.
Rencana itu dikemukakan seorang pejabat Jepang yang tak disebut namanya pada Senin (7/12/2020) sebagaimana diwartakan kantor berita AFP.
Meski tidak langsung bisa menumbuhkan benih asmara, teknologi AI ini diklaim bisa melakukan pencarian lebih luas untuk mendapat calon jodoh, kata pejabat kabinet itu kepada AFP.
Baca juga: Pura-pura Jomblo, Model Ini Jebak Para Lelaki yang Selingkuh di Instagram
Pemerintahan PM Yoshihide Suga berencana mengalokasikan dana 2 miliar yen (Rp 271,5 miliar) pada tahun fiskal berikutnya, untuk mendukung otoritas lokal yang menjalankan skema pencarian jodoh bagi para penduduknya yang lajang.
Sekitar separuh dari 47 prefektur di "Negeri Sakura" menawarkan biro jodoh, dan beberapa di antaranya telah mengadopsi sistem AI, menurut kantor kabinet Jepang.
Biro jodoh itu dioperasikan manusia dengan formulir yang berisi daftar minat dan hobi pelamar, lalu sistem AI akan melakukan analisis lebih lanjut dari data-data itu.
Baca juga: Kenapa Saya Jomblo? Mungkin 8 Hal Ini Penyebabnya