Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Foto Wanita Bugil Hasil Editan Beredar di Internet, Pakaiannya Dihapus dengan AI

Kompas.com - 23/10/2020, 21:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

KOMPAS.com - Lebih dari 100.000 perempuan diedit fotonya menjadi foto yang menampilkan mereka dalam keadaan bugil. Gambar-gambar itu kemudian beredar di media sosial dan dibagikan secara online, menurut sebuah laporan baru.

Pakaian para perempuan itu dihapus secara digital oleh Kecerdasan Buatan (AI) dan disebarkan melalui aplikasi Telegram.

Beberapa dari mereka yang menjadi target "tampaknya di bawah umur", kata laporan perusahaan intelijen Sensity.

Baca juga: 4 Fakta Foto Bugil Pendaki di Gunung Gede, Dilaporkan ke Polisi dan Dikecam Warganet

Tetapi mereka yang menjalankan layanan itu mengatakan aktivitas itu dilakukan hanya untuk "hiburan".

BBC telah menguji perangkat lunak tersebut dan menerima hasil yang buruk.

Sensity mengatakan teknologi yang digunakan adalah deepfake bot.

Deepfake adalah gambar dan video yang dihasilkan komputer, yang seringkali realistis, berdasarkan template nyata.

Salah satu kegunaannya adalah untuk membuat video porno yang menggunakan wajah selebritas.

Baca juga: Pasangan Nudis Ini Butuh Tenaga Pindah Rumah dengan Syarat Harus Telanjang seperti Mereka

Namun kepala eksekutif Sensity, Giorgio Patrini, mengatakan penggunaan foto pribadi relatif baru.

"Memiliki akun media sosial dengan foto yang terbuka untuk publik saja sudah cukup bagi siapa saja untuk dijadikan incaran," tandasnya.

Bot Telegram

Bot dengan kecerdasan buatan itu ada di dalam kanal pesan pribadi Telegram. Pengguna dapat mengirim bot foto seorang perempuan, dan secara digital pakaiannya bisa dihapus dalam hitungan menit, tanpa biaya.

BBC menguji beberapa gambar, semua dengan persetujuan subyek, dan tidak ada hasil yang benar-benar realistis - termasuk foto seorang perempuan dengan pusar di diafragma.

Aplikasi serupa ditutup tahun lalu, tetapi diyakini ada versi perangkat lunak lain yang beredar.

Administrator yang menjalankan layanan itu, yang diidentifikasikan dengan "P" berkata, "Saya tidak terlalu peduli. Ini adalah hiburan yang tidak membawa kekerasan.

"Tidak ada yang akan memeras siapa pun dengan ini karena kualitasnya tidak realistis."

Baca juga: Berfoto Bugil di Tempat Sakral, Pelaku Disebut Tak Punya Jiwa Pendaki

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com