Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocor di Internet, Tentara Australia Minum Bir dari Kaki Palsu Milisi Taliban yang Sudah Mati

Kompas.com - 02/12/2020, 08:57 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber www.rt.com

KOMPAS.com – Sejumlah foto yang bocor ke publik menunjukkan tentara Australia tengah berpesta dengan kaki palsu yang diduga milik anggota Taliban.

Foto-foto tersebut bocor di tengah kemarahan publik atas laporan pelanggaran yang dilakukan tentara Australia di Afghanistan sebagaimana dilansir dari RT.

Media asal Inggris, The Guardian, memperoleh foto-foto tersebut lalu mempublikasikannya. Dalam salah satu gambar, seorang tentara pasukan khusus Australia terlihat meminum bir dari kaki palsu.

The Guardian melaporkan, tentara yang berpesta dalam foto itu masih bertugas di angkatan bersenjata Australia.

Baca juga: Buntut Penyelidikan Pembunuhan di Afghanistan, 13 Tentara Australia Dipecat

Dalam foto lain, dua tentara terlihat berpose dengan anggota tubuh palsu dengan bendera bajak laut tergantung di dinding di belakang mereka.

Gambar-gambar tersebut mendokumentasikan suasana di bar tidak resmi, yang dikenal sebagai Fat Lady's Arms, yang terletak di dalam pangkalan pasukan khusus Australia di Tarin Kowt, ibu kota provinsi Uruzgan, Afghanistan.

Kaki palsu itu dikabarkan milik seorang tersangka anggota Taliban yang tewas dalam sebuah serangan pada April 2009, The Guardian melaporkan.

Sumber dari tentara memberi tahu The Guardian bahwa tentara berpangkat tinggi sebenarnya mengetahui praktik berpesta dengan kaki palsu tersebut.

Baca juga: Muncul Laporan Kejahatan Perang di Afghanistan, Australia Bekukan 13 Tentara

Seorang mantan tentara mengatakan kepada The Guardian bahwa kaki palsu tersebut selalu dibawa oleh unit pasukan khusus Australia di Afghanistan setiap saat.

Publikasi foto-foto tersebut bertepatan dengan hasil penyelidikan selama empat tahun yang menemukan bukti adanya kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan khusus Australia di Afghanistan.

Laporan penyelidikan tersebut mengidentifikasi bukti 39 pembunuhan di luar hukum yang dilakukan oleh pasukan Australia di negara tersebut.

Laporan tersebut juga mencatut referensi pada kejadian di Fat Lady’s Arms, tetapi tidak secara khusus menyebutkan kaki palsu.

Baca juga: Tentara Australia SAS Terekam Tembak Mati Warga Afghanistan Tak Bersenjata

 

Pemerintah Australia telah meminta maaf kepada Afghanistan atas kesalahan pasukannya yang telah diidentifikasi oleh hasil penyelidikan.

Dugaan pelanggaran tersebut telah mendapat perhatian internasional, serta kecaman dari pemerintah asing.

Di sisi lain, Australia menuntut permintaan maaf dari Kementerian Luar Negeri China setelah salah satu juru bicaranya menyerukan "keadilan" dan menyertakan foto palsu seorang tentara Australia yang memegang pisau di leher seorang gadis Afghanistan.

Beijing menolak untuk meminta maaf dan justru menyarankan agar Pemerintah Australia menebus tuduhan kejahatan perangnya.

Baca juga: Pemimpin Pasukan Australia SAS Paksa Anggota Baru Bunuh Tahanan di Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com