Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Penyelidikan Pembunuhan di Afghanistan, 13 Tentara Australia Dipecat

Kompas.com - 28/11/2020, 22:11 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Pejabat militer Australia mengumumkan pada hari Jumat (27/11/2020) bahwa 13 orang pasukannya dipecat sehubungan dengan penyelidikan dugaan pembunuhan ilegal yang terjadi di Afghanistan.

Australia mengumumkan 13 tentara pasukan khusus dipecat pasca dirilisnya laporan penyelidikan tentang dugaan pembunuhan yang dilakukan secara tidak sah di Afghanistan.

Sebuah laporan independen yang diterbitkan pekan lalu mengatakan ada bukti bahwa 39 tahanan dan warga sipil Afghanistan yang tidak bersenjata dibunuh oleh 19 tentara Australia.

Tak satu pun dari 19 tentara yang disebut identitasnya dalam laporan yang ditulis oleh hakim negara bagian, yang ditunjuk oleh inspektur jenderal pertahanan.

Baca juga: Muncul Laporan Kejahatan Perang di Afghanistan, Australia Bekukan 13 Tentara

Ke-19 tentara dan mantan tentara itu telah dirujuk untuk kemungkinan menghadapi penuntutan.

Di bawah tekanan yang meningkat, Letnan Jenderal Rick Burr, Kepala Tentara Staf Angkatan Darat Australia, mengatakan 13 tentara lain saat ini telah dikeluarkan.

Burr tidak menyebutkan identitas dari 13 anggota pasukan tersebut, namun mengatakan bahwa mereka bukan bagian dari 19 tentara yang disangkakan.

Baca juga: Tentara Australia SAS Terekam Tembak Mati Warga Afghanistan Tak Bersenjata

Ke-13 tentara tersebut memiliki waktu dua pekan untuk menanggapi pemberitahuan pemecatan itu.

"Saat ini, 13 orang telah diberikan pemberitahuan tindakan administratif sehubungan dengan penyelidikan Afghanistan. Kami semua berkomitmen untuk belajar dari penyelidikan ini," kata Burr kepada wartawan di Canberra.

Australia sampaikan permohonan maaf kepada Afghanistan

Inspektur Jenderal Angkatan Pertahanan Australia meminta maaf kepada Afghanistan setelah adanya laporan penyelidikan tersebut.

Laporan tentang pasukan khusus Australia di Afghanistan antara 2005 dan 2016 mengungkapkan perilaku pasukan senior yang telah memaksa tentara junior untuk membunuh tawanan yang tidak berdaya.

Baca juga: Pemimpin Pasukan Australia SAS Paksa Anggota Baru Bunuh Tahanan di Afghanistan

Penyelidikan tersebut memeriksa lebih dari 20.000 dokumen dan 25.000 gambar, serta mewawancarai 423 saksi di bawah sumpah.

Australia mengirim pasukan untuk bergabung dengan pasukan AS yang mencoba mengalahkan pemberontakan Taliban di Afghanistan pada tahun-tahun setelah kelompok Islam itu dipaksa turun dari kekuasaan pada 2001.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com