Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaavan Gajah Paling Kesepian di Dunia Akhirnya Punya Teman Setelah 8 Tahun

Kompas.com - 01/12/2020, 16:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ODDAR MEANCHEY, KOMPAS.com - Kaavan yang dijuluki gajah paling kesepian di dunia akhir berkontak dengan gajah lain setelah 8 tahun.

Dengan belalainya, Kaavan terlihat ragu-ragu menyapa sesama penghuni cagar alam Kamboja, di mana dia memulai kehidupan baru setelah diselamatkan dari suramnya kebun binatang Pakistan.

Mamalia jantan berusia 36 tahun ini dijuluki gajah paling kesepian di dunia, karena hanya dia satu-satunya gajah Asia di kebun binatang Islamabad.

Baca juga: Dianiaya 35 Tahun di Kebun Binatang Pakistan, Gajah Kaavan Akhirnya Punya Rumah Baru

Kelompok hak-hak asasi hewan kemudian meluncurkan kampanye untuk menyelamatkannya, dan didorong oleh aktris dan musisi Amerika Serikat (AS), Cher.

Kaavan tiba di Kamboja pada Senin (30/11/2020) dan disambut meriah, termasuk dari Cher sendiri yang tidak hanya terbang ke Pakistan untuk menjemputnya, tapi juga mengantarnya sampai bandara Siem Reap.

Kemudian pada Selasa (1/12/2020) Kaavan sudah menetap di kandangnya di Kulen Prom Tep Wildlife Sanctuary. Fotonya berkontak dengan gajah lain terabadikan dalam gambar dari kelompok hak asasi hewan Four Paws.

"Kontak pertama dengan gajah dalam 8 tahun - ini momen besar bagi Kaawan," kata Martin Bauer juru bicara Four Paws yang berbasis di Austria, dan selama berbulan-bulan mempersiapkan penerbangan Kaavan.

Baca juga: Cegah Gajah Makan Plastik, Sri Lanka Akan Buat Parit dan Pagar Listrik

"Kaavan akhirnya akan memiliki kesempatan untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan spesiesnya dan damai," kata Bauer, menambahkan bahwa seluruh tim sangat tersentuh saat menyaksikan interaksi itu.

"Dia punya masa depan yang sangat cerah ke depannya," lanjut Bauer dikutip Kompas.com dari AFP.

Setelah Kaavan beradaptasi dengan habitat barunya, dia akan dilepas ke tempat yang lebih luas dengan tiga gajah betina di sana, kata seorang pejabat Kementerian Lingkungan Hidup Kamboja pada Senin (30/11/2020).

Rencananya adalah membiakkan Kaavan dengan gajah lokal untuk meneruskan keturunannya.

Baca juga: Gajah-gajah Mati Perlahan karena Makan Plastik di Tempat Pembuangan Sampah Sri Lanka

Mengangkut gajah dewasa dengan pesawat bukan hal sepele, dan hanya pernah dilakukan beberapa kali.

Orang-orang membawakan 200 kilogram makanan untuk dimakan si gajah selama 7 jam penerbangan dengan pesawat kargo Rusia berukuran jumbo.

Disediakan juga tabung bervolume hingga 200 liter (58 galon) untuk menampung urinnya.

Para aktivis hewan menuding kebun binatang di Islamabad mengikat Kaavan, dan tidak melindunginya dengan baik selama musim panas yang sangat terik.

Kondisi Kaavan sangat buruk, bahkan pada Mei hakim memutuskan semua hewan di kebun binatang itu harus dipindah.

Baca juga: Kisah Dokter Gajah, Selamatkan 10.000 Gajah di India dan Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profilnya Misterius, Wali Kota Bamban di Filipina Diduga Mata-mata China

Profilnya Misterius, Wali Kota Bamban di Filipina Diduga Mata-mata China

Global
Banjir Bandang Kembali Terjang Afghanistan, 66 Orang Tewas

Banjir Bandang Kembali Terjang Afghanistan, 66 Orang Tewas

Global
Kini, Nyawa PM Slovakia Tak Lagi dalam Bahaya

Kini, Nyawa PM Slovakia Tak Lagi dalam Bahaya

Global
Saat Utusan AS Kunjungi Israel, Pesawat dan Tank Tetap Gempur Gaza

Saat Utusan AS Kunjungi Israel, Pesawat dan Tank Tetap Gempur Gaza

Global
Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Global
Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Global
Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Global
Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Global
Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Global
Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Global
Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Global
Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Global
Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Global
Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Global
Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com