Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Eksekusi 2 Orang dan Terapkan Lockdown di Pyongyang

Kompas.com - 27/11/2020, 15:22 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan telah mengeksekusi 2 orang serta melakukan tindakan lain yang berkaitan dengan pencegahan penularan wabah corona.

Selain mengeksekusi 2 orang, Kim juga melarang kegiatan penangkapan ikan dan mengunci ibu kota negaranya, Pyongyang sebagai bagian dari pencegahan virus corona, lapor Badan Spionase Korea Selatan kepada anggota parlemen, Jumat (27/11/2020).

Menurut anggota parlemen kepada reporter Associated Press (AP) usai rapat singkat National Intelligence Service (NIS), pemerintahan Kim juga memerintahkan para diplomatnya di luar negeri untuk tidak memprovokasi Amerika Serikat (AS) karena khawatir dengan kemungkinan pendekatan baru dari presiden terpilih Joe Biden terhadap Korea Utara.

Baca juga: Hilang Selama 25 Hari, Kim Jong Un Muncul dengan Pimpin Rapat Partai

Salah seorang anggota parlemen bernama Ha Tae-keung mengutip NIS yang mengatakan bahwa Kim tampak 'sangat marah' dan berbuat 'irasional' atas pandemi yang berdampak pada perekonomian negaranya.

Berdasarkan keterangan dari NIS, Korea Utara telah mengeksekusi 2 orang. Pertama, seorang penukar uang terkenal di Pyongyang pada bulan lalu dan kedua, seorang pejabat penting pada Agustus karena melanggar aturan pemerintah soal membatasi barang yang dibawa dari luar negeri.

Kedua orang itu tidak dipublikasikan identitasnya.

Baca juga: Kim Jong Un Ancam Beri Hukuman bagi Warga Korut yang Sisakan Makanan

Selain eksekusi, Korea Utara juga melarang kegiatan penangkapan ikan dan produksi garam di laut untuk mencegah air laut terinfeksi oleh virus.

Baru-baru ini Korea Utara menempatkan Pyongyang dan bagian utara provinsi Janggang di bawah aturan lockdown karena virus corona.

 

Di awal bulan ini, mereka memberlakukan tindakan penguncian di daerah lain di mana para pejabat menemukan barang-barang ilegal dibawa masuk ke Korut kata Ha mengutip NIS.

Korea Utara juga melakukan upaya peretasan yang gagal pada setidaknya satu perusahaan farmasi Korea Selatan yang sedang mengembangkan vaksin virus corona, lapor NIS.

Baca juga: Tak Mau Lengah, Kim Jong Un Perintahkan Sistem Darurat Covid-19 Diperketat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com