Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Pasang Ratusan Juta CCTV, Bagaimana Cara Warganya Menghindari Kamera Pengawas Itu?

Kompas.com - 26/11/2020, 15:17 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Di area dengan banyaknya kamera, diperlukan alat-alat tambahan sebagai pembantu, seperti dedaunan, papan reklame, dan bahkan mobil polisi yang diparkir sementara.

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya, Paus Fransiskus Sebut Uighur di China Dipersekusi

Namun, terlepas dari perencanaannya yang matang, ada kejutan ketika Deng dan relawannya akhirnya berdiri di Happiness Avenue untuk eksperimen tersebut.

"Di tengah jalan, kami melihat bahwa beberapa kamera telah ditambahkan," kata Deng.

"Saya bingung karena saya baru mengunjungi jalan ini kurang dari dua minggu lalu.

"Tapi kami berhasil berimprovisasi.

"Dan kami menyesuaikan rute kami sedikit."

Media China mengatakan sebagian besar kamera CCTV adalah bagian dari proyek Sky Net pemerintah.

Baca juga: Wahana Pengambil Bebatuan Bulan Milik China Berhasil Diluncurkan

Tahun lalu, New York Times melaporkan data pengenalan wajah yang memungkinkan polisi China mencocokkan wajah di kamera dengan sejumlah profil, termasuk:

  • pelat nomor mobil
  • nomor telepon
  • akun media sosial

Kritikus mengatakan pihak berwenang memanfaatkan sepenuhnya jaringan pengawasan untuk memantau para pembangkang dan menghentikan aksi protes.

Pada 2018, polisi China menggunakan sistem pengenalan wajah untuk menangkap lebih dari 60 tersangka di konser penyanyi pop Hong Kong, Jacky Cheung, di China daratan.

Tapi tidak semua warga China kritis terhadap pengawasan pemerintah.

Joyce Ge mengatakan beberapa teman sekelasnya tidak terkesan dengan keterlibatan dirinya dalam percobaan bersama Deng tersebut.

Baca juga: Laksamana AS Dikabarkan Kunjungi Taiwan Diam-diam, Ini Respons China

"Mereka mengatakan wajar bagi publik untuk menyerahkan sebagian kebebasan dan hak mereka kepada pemerintah karena mereka [pemerintah] pada akhirnya bertanggung jawab atas keselamatan publik," katanya.

Peserta lain dalam proyek Deng, Kaka - bukan nama sebenarnya - khawatir tentang keamanan data.

Kaka, 32, yang bekerja di industri periklanan, mengatakan ia yakin informasi terkait identitasnya telah disusupi, yang menyebabkan peristiwa pemerasan terhadapnya.

Kaka membawa serta putrinya, yang berusia lima setengah tahun, peserta termuda dalam proyek tersebut.

Ia berkata, "Ketika kami selesai, putri saya berkata kepada saya dengan rasa kemenangan, 'Bu, kita akhirnya mengalahkan kamera-kamera itu'."

Baca juga: China Resmi Izinkan Lansia di Atas 70 Tahun Bikin SIM, Ini Syaratnya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com