Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Larang 43 Lebih Aplikasi dari China termasuk Alibaba, Buntut Insiden Ladakh

Kompas.com - 25/11/2020, 07:19 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - India melarang 43 lebih aplikasi dari China pada Selasa (24/11/2020) termasuk e-commerce raksasa Alibaba, lapor AFP.

Menurut mereka, aplikasi-aplikasi China itu mengancam 'kedautalan dan integritas' karena ketegangan kedua negara yang tinggi menyusul bentrok perbatasan di Ladakh yang mematikan.

Baca juga: China dan India Kirim Jet Tempur Canggih ke Kawasan Sengketa di Ladakh

Sebelumnya, India telah menarik 59 aplikasi China termasuk platform media sosial TikTok yang sangat populer dari pasar domestiknya yang besar.

Hal itu terjadi beberapa pekan usai pertempuran di dataran tinggi di wilayah Ladakh pada Juni lalu dan menewaskan 20 tentara India.

Sebanyak 118 aplikasi seluler China lainnya, termasuk permainan "shoot 'em up PUBG' dilarang pada September lalu.

Baca juga: Konflik Perbatasan India-China, Narendra Modi: Rakyat India Terluka dan Marah

Bagian terbaru dari aplikasi yang dilarang kemarin termasuk Alibaba's AliExpress, layanan pengiriman Lalamove serta aplikasi kencan dan live-streaming.

Larangan itu dilakukan di tengah investasi Alibaba di pasar online yang sedang marak di negara berpenduduk 1,3 miliar itu termasuk platform pembayaran digital Paytm dan toko grosir online BigBasket.

Sentimen anti-China telah melonjak di India sejak bentrokan di Ladakh dan memicu seruan untuk memboikot barang dari 'Negeri Panda'.

Adapun impor India dari China yang meliputi mainan, kosmetik, peralatan rumah tangga, komponen mobil dan baja, mencapai 74,9 miliar dollar AS tahun lalu.

Baca juga: AS Sambut Baik Keputusan India Larang Aplikasi TikTok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com