Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anwar Ibrahim kepada Mahathir: Saya Akan Ikuti Cara Saya Sendiri

Kompas.com - 18/11/2020, 14:32 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan, dia menempuh caranya sendiri jika Mahathir Mohamad terus mengungkit masa lalu mereka.

Dalam wawancara dengan Malaysia Gazette, Anwar berujar adalah normal jika dia merasa kecewa dengan berbagai permasalahan yang terjadi dalam hidupnya.

Salah satunya adalah saat dilengserkan dan dipenjara oleh Mahathir pada 1998, saat dia masih menjadi wakil PM, dengan tuduhan sodomi.

Baca juga: Mahathir Sebut Anwar Ibrahim Tak Cocok Jadi PM Malaysia, Ini Sebabnya

Meski sempat tegang, Anwar kemudian menyatakan, dia bisa menjalin kerja sama yang baik dengan politisi berjuluk Dr M itu pada 2018.

Saat itu, keduanya bergandengan tangan dan bersatu dalam aliansi Pakatan Harapan untuk mengalahkan Najib Razak dan Barisan Nasional.

"Namun, kita jelas tak bisa terus-menerus mengulangi drama dan saling tikung. Jadi, bagi saya sudah cukup. Saya akan ikut cara saya sendiri," tegas Anwar Ibrahim, dikutip dari Today Online, Selasa (17/11/2020).

Wawancara itu muncul setelah The Malaysian Insight merilis pernyataan Mahathir Mohamad, di mana dia mengkritik seteru politiknya itu.

Mantan PM Malaysia berusia 95 tahun tersebut menyatakan bahwa Anwar tidak cocok jika menjadi orang nomor satu di "Negeri Jiran".

Dr M mengeklaim bahwa dia menyimpulkannya berdasarkan penanganan yang dilakukan Anwar ketika krisis finansial 1997/1998 melanda dunia.

Baca juga: Najib Razak Galang Dukungan agar Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia

"Saya menguji kemampuannya. Saya berlibur selama dua bulan dan Anwar mengambil alih. Pendapatnya sama sekali tak membantu negara melewati krisis," kata dia.

Oleh karena itu, Mahathir langsung bergerak dengan mengambil alih jabatan menteri keuangan yang diemban Anwar dan menyiapkan rencana pemulihan.

"Saya tak tahu berapa banyak yang mengetahui ini. Akan tetapi, jelas berdasarkan krisis 1997/1998, dia tak punya kemampuan," kritiknya.

Mahathir sendiri memecat Anwar yang saat itu terkena tuduhan sodomi dan korupsi, di mana dia dipenjara hingga September 2004 sebelum dibatalkan Pengadilan Federal.

Anwar membalas dengan menyatakan, dia membela politisi gaek itu saat pemilihan Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) pada 1987.

Baca juga: Dituduh Sodomi, Anwar Ibrahim Kembali Diperiksa Polisi

Saat itu, Mahathir bersaing dengan Tengku Razaleigh. "Semua orang tahu pada 1987 jika saya tak membelanya, dia bakal kalah dari Tengku Razaleigh," ujar dia.

Dia juga membantah ucapan guru politiknya itu bahwa dia dulunya bukanlah siapa-siapa yang dibawa ke pemerintahan oleh Dr M.

Yang benar, Dr M membawanya ke UMNO setelah melihat potensinya sebagai pemimpin pelajar saat bergabung di Angkatan Belia Islam dan organisasi pemuda dunia.

Anwar Ibrahim juga menyanggah pernyataan Mahathir bahwa dia begitu putus asa untuk menjadi PM Malaysia. Dia berkata, penunjukannya sudah disetujui Mahathir dan pimpinan Pakatan.

"Ini bukanlah pertanyaan mengapa Anwar begitu ngotot menjadi perdana menteri. Yang benar, Pakatan Harapan yang menyetujuinya," tegasnya.

Baca juga: Mahathir: Meski Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia, Krisis Politik Takkan Berakhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com