Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anwar Ibrahim Kembali Dipanggil Polisi Malaysia soal Klaim Mayoritas

Kompas.com - 15/10/2020, 21:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Polisi Malaysia menyatakan, mereka kembali memanggil Anwar Ibrahim berkaitan dengan klaimnya yang mendapatkan dukungan mayoritas.

Pada Selasa, Anwar bertemu Raja Malaysia Sultan Abdullah untuk membuktikan dia punya "dukungan yang kuat dan meyakinkan" untuk membentuk pemerintahan baru.

Direktur Departemen Investigasi Kriminal Huzir Mohamed mengatakan, terkait klaim itu dia perlu memanggil pemimpin oposisi "Negeri Jiran" itu.

Baca juga: Lockdown 2 Pekan, Raja Malaysia Batalkan Audiensi dengan Koalisi Anwar Ibrahim

Sebab, saat ini di internet beredar daftar nama berisi 121 anggota parlemen yang memberikan dukungan kepada Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu.

Polisi Malaysia melalui Huzir menyatakan, mereka menerima keluhan dari para politisi yang gerah karena nama mereka disangkutpautkan.

"Untuk menegaskan, saat ini 113 laporan polisi sudah didapatkan," jelas Huzir dalam pernyataan resmi, dilansir Reuters via Channel News Asia Kamis (15/10/2020).

Rencananya, mantan wakil perdana menteri era Mahathir Mohamad itu bakal diminta datang Jumat (16/10/2020) untuk memberikan keterangan.

Huzir menuturkan penyelidikannya berdasarkan hukum pidana maupun UU ITE ala Malaysia, yang menekankan larangan menyebarkan berita yang menyesatkan.

Dalam aturan tersebut, pelaku yang terbukti bersalah terancam dipenjara selama dua tahun serta menerima denda. Kubu Anwar tidak memberikan komentar.

Dalam konferensi pers seusai bertemu Sultan Abdullah, Anwar menerangkan bahwa dia sudah menunjukkan dukungan mayoritas yang didapatnya.

Politisi berusia 73 tahun itu mengeklaim Raja Malaysia asal Pahang itu tengah memelajari dokumen yang ditujukannya, dan memanggil partai politik lainnya.

Namun berdasarkan keterangan Istana Negara, Anwar hanya menunjukkan jumlah politisi yang mendukungnya, tanpa menjabarkan siapa saja mereka.

Klaim Anwar itu memberikan krisis politik baru bagi Malaysia, yang saat ini tengah menghadapi penyebaran virus corona.

Namun jika klaimnya terrbukti benar, maka ini adalah penantian 22 tahun bagi Anwar Ibrahim, di mana Malaysia bisa mengalami tiga kali pergantian perdana menteri tahun ini.

Baca juga: Dirumorkan Kembali Dukung Anwar Ibrahim, Mahathir Mohamad Beri Jawaban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com