Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Lengah, Kim Jong Un Perintahkan Sistem Darurat Covid-19 Diperketat

Kompas.com - 16/11/2020, 09:55 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memerintahkan agar sistem darurat untuk melawan virus corona makin diperketat.

Hal itu dia utarakan dalam memimpin rapat politbiro Partai Buruh Korea Utara sebagaimana dilaporkankan oleh media pemerintah KCNA.

Rapat itu dilakukan di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik seputar pandemi Covid-19 secara global yang memberi tekanan tambahan pada perekonomian Korea Utara.

Pasalnya, sebelum terkena pandemi pun, perekonomian Korea Utara sudah babak belur akibat penerapan sanksi internasional supaya negara tersebut menghentikan program nuklirnya.

Baca juga: Belum juga Respons Kemenangan Biden, Pakar: Kim Jong Un Kecewa Berat Trump Kalah Pilpres AS

Hadirnya Kim dalam rapat tersebut menandai penampilan publik pertamanya sejak 25 hari terakhir sebagaimana dilansir dari Reuters, Senin (16/11/2020).

Kim menekankan pentingnya tetap waspada, tidak lengah, dan memperketat pekerjaan anti-pandemi, KCNA melaporkan.

Rapat tersebut juga membahas indikasi kejahatan serius yang dilakukan oleh pejabat partai, tanpa menyebutkan namanya, di Universitas Kedokteran Pyongyang.

Pejabat lain di Komite Sentral dan lembaga pemerintah lainnya juga dituduh melindungi, menipu, dan mendorong kejahatan tersebut serta telah gagal memperketat pengawasan di universitas tersebut.

Baca juga: Korea Utara Coba Mengatasi Rokok, Padahal Kim Jong Un Perokok Berat

Kendati demikian, KCNA tidak memerinci apakah kejahatan tersebut terkait dengan virus corona.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Korea Utara telah mengetes lebih dari 12.000 orang dan melaporkan tidak adanya kasus positif Covid-19 pada awal November.

Kendati demikian, WHO menambahkan sebanyak 6.173 orang, delapan di antaranya adalah orang asing, terdeteksi sebagai kasus diduga dan 174 orang dikarantina pada minggu terakhir Oktober.

Sementara itu, di seluruh dunia lebih dari 54 juta orang dilaporkan telah terinfeksi oleh virus corona dan lebih dari 1,3 juta jiwa telah meninggal karenanya, menurut penghitungan Reuters.

Baca juga: Kim Jong Un Ancam Beri Hukuman bagi Warga Korut yang Sisakan Makanan

Kim telah meminta negaranya untuk memulai kampanye 80 hari untuk mencapai tujuannya di setiap sektor sebelum kongres pada Januari untuk memutuskan rencana lima tahun yang baru.

Di sisi lain, Perdana Menteri Korea Utara Kim Tok Hun mengunjungi kompleks mesin berat dan pabrik notebook di sebelah tenggara Pyongyang untuk membahas upaya mencapai tujuan tersebut, lapor KCNA pada Senin.

“Di Taean Heavy Machine Complex, dia (Kim Tok Hun) memberikan semangat kepada para pekerjanya yang bekerja keras untuk memproduksi peralatan yang dibuat khusus lebih cepat dari jadwal di tengah kampanye intensif selama 80 hari,” lapor KCNA.

Baca juga: Erdogan hingga Kim Jong Un, Deretan Pemimpin Ini Belum Ucapkan Selamat ke Biden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com