Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donald Trump Tak Akan Pernah Mau Mengaku Kalah, Mungkin Harus Diusir dari Gedung Putih

Kompas.com - 14/11/2020, 15:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Padahal yang terjadi, kata Schwartz, orang-orang yang memilih Trump adalah orang-orang yang dibenci oleh Trump.

"Bagi Trump, mereka ini (para pendukungnya) adalah pecundang, memang ia tak menyampaikannya secara terbuka. Tapi bagi Trump, orang-orang yang menghadapi kesulitan hidup ini adalah para pecundang," kata Schwartz.

Trump dan para politisi senior Partai Republik sejauh ini belum menerima kemenangan Biden.

Ada dua alasan yang mereka ajukan: pemilu belum usai dan bahwa telah terjadi "kecurangan". Namun Trump tidak mengajukan bukti atas klaim tersebut.

Trump mengatakan sekitar 2,7 juta suara untuk dirinya "dihapus".

Baca juga: Para Pejabat di AS Nyatakan Pemilu AS Aman, Tolak Klaim Donald Trump

Namun para pejabat senior AS yang bertanggung jawab menggelar pemilu menegaskan pilpres 2020 adalah yang paling bersih dalam sejarah Amerika.

Para pejabat senior ini mengatakan "Tidak ada bukti bahwa ada sistem pemilihan yang dihapus atau ada suara yang hilang, suara yang diubah".

Dikatakan pula tidak ada bukti yang mengarah pada pemilu yang "direkayasa sedemikian rupa".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com