Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diaspora: Pilpres AS 2020 seperti Indonesia 2019, Terjadi Perpecahan di antara Teman dan Keluarga

Kompas.com - 11/11/2020, 05:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Diaspora Indonesia di Amerika Serikat menganggap pemilihan presiden Amerika Serikat 2020 seperti yang terjadi di Indonesia saat pilpres 2019 lalu, karena tidak sedikit terjadi perpecahan di antara teman dan keluarga.

Seorang warga Indonesia, Indah Nuritasari kota Philadelphia, Amerika Serikat ikut datang ke perayaan di pusat kota akhir pekan lalu, setelah Joe Biden mengumumkan kemenangannya dalam pemilihan presiden tahun ini.

Namun, Indah yang masih berstatus warga Indonesia mengaku jika alasannya datang ke perayaan tersebut bukan karena kemenangan Joe Biden.

Indah yang sudah berada di AS sejak 2001 mengatakan, jika suami dan anak-anak di keluarganya memiliki pilihan yang berbeda dalam pemilihan.

Ada yang konservatif dan mendukung Donald Trump, ada juga yang "sangat demokrat" dan memilih Joe Biden.

Baca juga: Kemenangan Joe Biden dan Harapan Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu di Indonesia

"Saya belajar banyak untuk menghargai perbedaan dari situ," ujar Indah yang bekerja di salah satu lembaga non-profit di Amerika Serikat, seperti yang dilansir dari ABC Indonesia pada Selasa (10/11/2020).

"Kita merasakan bahwa demokrasi itu bisa menjadi indah juga, ini buat saya adalah pesta demokrasi dan pembelajaran buat kita semua bahwa setiap suara itu berharga dan perlunya untuk berpolitik," ujar Indah.

Para pakar menilai jumlah partisipasi pemilih pada pemilihan presiden Amerika Serikat tahun ini menjadi yang terbanyak dalam sejarah demokrasi negara tersebut.

Namun, tidak sedikit terjadi perpecahan di antara teman dan keluarga akibat pemilihan presiden Amerika Serikat, seperti yang terjadi di Indonesia saat Pemilihan Presiden pada 2019 lalu.

Sejumlah warga Indonesia di Amerika Serikat merasakan hal serupa juga, terjadi di sesama warga diaspora Indonesia antara pendukung atau pemilih Donald Trump dan Joe Biden.

Baca juga: Joe Biden Menang Pilpres AS, Indonesia, China, dan Australia Beda Reaksi

Seperti yang diamati Lia Sundah Suntoso, warga Indonesia yang menjadi pengacara di New York City.

"Mau Indonesia, Amerika, sama saja. Teman-teman juga jadi main kubu-kubuan. Satu keluarga saja bisa berselisih," ujar Lia.

"Saya berkaca kepada diri saya sendiri, membandingkan pada saat Pilpres 2019 (di Indonesia) yang lalu dan saat ini saya nonton dari pinggir lapangan," ceritanya.

Sejumlah pihak lainnya yang dihubungi ABC Indonesia di Amerika Serikat mengaku, jika perselisihan umumnya terjadi di sejumlah jejaring sosial dengan kekhawatiran akan merusak hubungan di antara sesama komunitas Indonesia.

Namun, Lia berharap perbedaan pendapat tidak akan berlarut-larut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Global
Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Global
Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Global
Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Global
Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Global
Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Global
Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Global
Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Global
Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Global
[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

Global
SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

Global
Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Global
Saat Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos di Tengah Rapat...

Saat Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos di Tengah Rapat...

Global
Giliran Austria Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Austria Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Kapal Tanker Minyak Dihantam Rudal di Lepas Pantai Yaman

Kapal Tanker Minyak Dihantam Rudal di Lepas Pantai Yaman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com