MOSKWA, KOMPAS.com - Armenia dan Azerbaijan pada Selasa (10/11/2020), menyetujui kesepakatan damai yang ditengahi Rusia untuk mengakhiri pertempuran sengit berminggu-minggu lamanya.
Mereka menemukan solusi jangka panjang untuk perselisihan di wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan, seperti yang dilansir dari AFP pada Selasa (10/11/2020).
Berikut adalah poin-poin utama dari kesepakatan tersebut, yang terjadi setelah Azerbaijan berhasil merebut kembali wilayah signifikan yang telah hilang dari separatis Armenia dalam perang 1990-an di wilayah tersebut.
Kesepakatan itu ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan.
Baca juga: Menang Perang di Nagorno-Karabakh, Begini Taktik Azerbaijan Lawan Armenia
Gencatan senjata dan penghentian semua permusuhan telah disetujui mulai tengah malam waktu Moskwa (21.00 GMT) pada Selasa.
Kedua belah pihak akan mempertahankan posisi di wilayah yang mereka pegang saat ini, keuntungan signifikan bagi Azerbaijan setelah merebut kembali sekitar 15 hingga 20 persen wilayah yang hilang termasuk kota utama, Shusha.
Pasukan Rusia yang terdiri dari 1.960 personel militer dengan senjata kecil, 90 pengangkut personel lapis baja, 380 unit mobil, serta peralatan khusus akan dikerahkan ke wilayah Nagorno-Karabakh.
Tugasnya untuk bertindak sebagai penjaga perdamaian di sepanjang garis depan dan mengamankan koridor Lachin yang menghubungkan wilayah tersebut ke wilayah Armenia.
Misi penjaga perdamaian akan berlangsung selama 5 tahun dan secara otomatis dapat diperpanjang untuk periode 5 tahun selama tidak ada pihak yang menarik diri dari kesepakatan tersebut.
Baca juga: PM Armenia Umumkan Gencatan Senjata Menyakitkan dengan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh
Armenia akan mengembalikan kendali ke Azerbaijan di distrik Aghdam pada 20 November, distrik Kalbajar pada 15 November, dan distrik Lachin pada 1 Desember.
Koridor Lachin selebar 5 kilometer akan menghubungkan Nagorno-Karabakh dengan Armenia, melewati rute sebelumnya melalui Shusha.
Para pelarian dan pengungsi akan kembali ke wilayah dan distrik yang berdekatan, yang sebelumnya berada di bawah kendali Armenia.
Kedua belah pihak juga akan bertukar tawanan perang dan orang yang ditahan lainnya, serta jenazah.
Baca juga: Azerbaijan Klaim Rebut Shusha, Kota Penting di Nagorno-Karabakh
Armenia akan menjamin transportasi melalui Nagorno-Karabakh dari Azerbaijan, ke eksklave Republik Otonomi Nakhchivan, yang berbatasan dengan Turki, dan pembangunan komunikasi transportasi akan disediakan.
Perjanjian tersebut tidak menyebutkan status masa depan dari wilayah penduduk Armenia di Nagorno-Karabakh atau format negosiasi masa depan untuk menyelesaikan konflik.
Baca juga: Perang Nagorno-Karabakh, Azerbaijan Jatuhkan Jet Tempur Su-25 Armenia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.