KOMPAS.com - Calon presiden (capres) dari Partai Demokrat Joe Biden hampir memperoleh 270 suara Electoral College (Dewan Elektoral) untuk dapat melenggang ke Gedung Putih.
Hingga Rabu (4/11/2020) malam waktu setempat, berdasarkan penghitungan Associated Press, Biden memperoleh 264 electoral vote (suara elektoral), sedangkan capres petahana Donald Trump memperoleh 214 suara elektoral dalam Pilpres AS 2020.
Baik kubu Trump dan Biden masih menantikan seluruh surat suara telah dihitung. Dan selama surat suara belum rampung dihitung, Trump melancarkan beberapa tudingan terhadap penghitungan suara.
Di akun Twitter-nya, Trump membanjiri timeline-nya dengan berbagai tuduhan sejak pemungutan suara ditutup pada Selasa (3/11/2020) malam waktu setempat.
Padahal, pada tahap awal penghitungan suara, Trump masih optimistis akan mempertahankan kursi kepresidenan sebagaimana dilansir dari Times Live.
Baca juga: Pemilu Amerika Rusuh, Massa Anti-Trump Pecahkan Jendela Toko di Portland
Namun semua berubah beberapa saat kemudian. Dia bahkan melangkah lebih jauh dengan menyatakan kemenangan palsu meskipun jutaan surat suara masih belum dihitung.
Dia menambahkan tim hukumnya akan membawa kasusnya ke Mahkamah Agung AS tetapi tidak merinci apa yang akan mereka klaim.
“Kami bersiap-siap untuk memenangkan pemilu ini. Terus terang, kami memang memenangkan pemilihan ini," kata Trump di akun Twitter-nya.
Pernyataan tersebut sangat kontras dengan apa yang dia tulis di akun Twitter-nya beberapa saat kemudian.
“Ini adalah penipuan besar di negara kita. Kami ingin hukum digunakan dengan cara yang tepat. Jadi kami akan pergi ke Mahkamah Agung AS. Kami ingin semua pemungutan suara dihentikan,” katanya.
Baca juga: Pilpres AS: Trump Sebut ada Kecurangan, OSCE Membantahnya
Dari harapan hingga putus asa, inilah lima twit Donald Trump di Twitter sebagaimana dilansir dari Times Live:
"Pengacara kami telah meminta 'akses yang berarti', tapi apa gunanya itu? Kerusakan telah terjadi pada integritas sistem kita, dan pada Pemilihan Presiden itu sendiri. Inilah yang harus didiskusikan!" tulis Trump.
Our lawyers have asked for “meaningful access”, but what good does that do? The damage has already been done to the integrity of our system, and to the Presidential Election itself. This is what should be discussed!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 4, 2020
"Kami memenangi Pennsylvania besar-besaran, tetapi Sekretaris Negara Bagian PA (Pennsylvania) baru saja mengumumkan bahwa ada 'jutaan suara tersisa untuk dihitung'," twit Trump.
We are winning Pennsylvania big, but the PA Secretary of State just announced that there are “Millions of ballots left to be counted.”
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 4, 2020
"Wow! Sepertinya Michigan sekarang telah menemukan surat suara yang diperlukan untuk mengeluarkan pemuda yang luar biasa, John James, dari Senat AS. Betapa mengerikan yang sedang terjadi!" kata Trump.
Wow! It looks like Michigan has now found the ballots necessary to keep a wonderful young man, John James, out of the U.S. Senate. What a terrible thing is happening!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 4, 2020
"Mereka menemukan suara Biden di semua tempat - di Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan. Sangat buruk untuk Negara kita!" tulis Trump.
They are finding Biden votes all over the place — in Pennsylvania, Wisconsin, and Michigan. So bad for our Country!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 4, 2020
"Mengapa setiap kali mereka menghitung Mail-In ballot, persentase dan kekuatan kehancurannya begitu menghancurkan?" ujar Trump.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.How come every time they count Mail-In ballot dumps they are so devastating in their percentage and power of destruction?
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 4, 2020