Negara-negara berkembang mencari lebih banyak bantuan dari Bank Dunia, lembaga keuangan lain, dan negara yang lebih kaya untuk membebaskan sumber daya guna memerangi pandemi.
Negara-negara tersebut menginginkan perpanjangan moratorium utang oleh negara-negara G-20 setelah akhir tahun ini dan sebagian di antara mereka menyerukan pembatalan utang secara langsung.
Mereka juga menginginkan masalah hak penarikan khusus oleh Dana Moneter Internasional (IMF), tetapi AS menentangnya.
Sebelum pandemi, beberapa negara di Afrika telah membuat "langkah mengesankan" melawan kemiskinan dan beberapa negara memiliki ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Baca juga: WHO: Percuma Negara Kaya Bikin Vaksin Covid-19, kalau Negara Miskin Tetap Terekspos
Kini, 54 negara Afrika menyatakan membutuhkan 100 miliar dollar AS (Rp 1.400 triliun) pertahun selama tiga tahun ke depan untuk melawan Covid-19 dan dampak ekonomi dan sosialnya.
Sekitar sepertiga dari kaum miskin ekstrem baru diperkirakan berada di sub-Sahara Afrika, antara 26 juta hingga 40 juta.
Sementara di Asia Selatan, orang miskin ekstrem baru akan mencapai 49 juta hingga 57 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.