NICE, KOMPAS.com - Identitas ketiga korban tewas dalam serangan pisau di gereja Nice, Perancis, diungkap oleh pihak berwenang.
Dua korban adalah wanita dan satu lainnya pria, semuanya orang dewasa. Nyawa mereka terenggut dalam insiden yang terjadi pada Kamis pagi (29/10/2020) tersebut.
Berikut adalah profil tiga korban itu yang dirangkum oleh kantor berita AFP.
Baca juga: Sebelum Beraksi, Pelaku Teror Gereja Perancis Sempat Telepon Keluarga
Loques adalah pekerja di gereja yang bertugas merawat gedung dan akan berulang tahun yang ke-55 pada Jumat (30/10/2020), menurut keterangan pastor paroki Franklin Parmentier.
"Dia merawat gereja ini agar indah dan bersih," kata pastor itu kepada AFP.
Loques adalah orang yang membuka pintu basilika Notre-Dame setiap hari dan menyiapkan keperluan untuk misa dan kegiatan ibadah lainnya.
"Dia orang baik, bersemangat," kata mantan pastor paroki Jean-Louis Gordian.
Loques menikah lagi dan punya dua anak perempuan dari pernikahan pertamanya.
Pastor Gil Florini menerangkan, Loques sudah bekerja sekitar 20 tahun di dua gereja di Nice, dan dia orangnya "baik hati, terbuka, pria biasa yang baik".
Baca juga: Pasca-serangan Teror, Warga Letakkan Bunga dan Lilin di Depan Gereja Notre-Dame
Sementara itu Ludovic Balade melihat Loques hampir setiap pagi minum kopi di dekat gereja.
"Dia selalu tersenyum, dan selalu punya waktu untuk orang lain, untuk lingkungan sekitar dan untuk basilika," kata Balade setelah meletakkan karangan bunga mawar putih di pintu masuk.
Kemudian bendahara paroki Jean-Francois Gourdon menceritakan, Loques berasal dari keluarga pendeta dan dia menerima "217 pesan suara serta lebih dari 300 pesan teks" yang menanyakan kondisi Loques setelah serangan itu.
"Dia sebelumnya kerja di bidang konstruksi, mahir memakai peralatan dan membangun dekorasi yang indah untuk Natal," kenang Gourdon.
Baca juga: Tersangka Pembunuhan di Gereja Perancis: Pria Tunisia Berusia 21 Tahun
Pihak berwenang Brasil mengonfirmasi bahwa Silva (44) yang merupakan waga negara Brasil tewas dalam serangan itu, kata orang-orang terdekatnya kepada AFP.
Silva sempat lari ke restoran dekat gereja setelah diserang, tapi tewas tak lama kemudian karena luka-lukanya.