Tetangganya berkata, Silva adalah single mother dari tiga anak yang dua di antaranya masih sangat kecil.
"Simone adalah wanita yang luar biasa, selalu tersenyum, dia berbincang dengan semua orang dan datang makan bersama keluara serta saudara perempuannya," ucap Angela Tavares yang mengelola kafe dan restoran dengan menu Cape Verde di apartemen Silva.
Baca juga: Pesan Terakhir Ibu 3 Anak yang jadi Korban Penyerangan di Gereja Nice Perancis
Silva sering mampir untuk minum kopi di sana sebelum menjemput anak-anaknya di sekolah.
"Dia suka picanhas, makanan khas Brasil yang dibuat dengan daging sapi. Suatu hari kami memutar musik dan berjoget bersama," kenang Tavares sambil menitikkan air mata.
Nathalie Moya yang mengelola Forum Jorge Francois asosiasi yang membantu perempuan, mengatakan kepada AFP bahwa "Kami bekerja dengannya sebagai bagian dari proyek 'Women and Stars' yang membantu pelatihan layanan makanan."
"Dia dapat ijazah dua tahun lalu dan ingin membuka restoran," lanjut Moya.
Baca juga: Detik-detik Teror Brutal di Gereja Notre-Dame Perancis
Hanya sedikit yang diketahui tentang korban ketiga, seorang wanita 60 tahun yang mengalami luka paling parah dan belum diungkap identitasnya.
Dia sudah menikah, punya anak yang sudah dewasa, dan sering ke gereja, kata sumber yang dekat dengan kasus tersebut.
Jaksa anti-teroris Jean-Francois Ricard berujar, jasad wanita itu ditemukan di pintu masuk basilika dengan luka gorok di leher seperti pemenggalan.
Baca juga: Muslim Perancis Prihatin dan Bersimpati atas Pembunuhan di Gereja Kota Nice
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.