NICE, KOMPAS.com - Seorang pria berpisau menyerang Gereja Notre-Dame di Nice, Perancis pada Kamis (29/10/2020).
Dikutip The Sun, pelaku penyerang diduga beretnis Tunis (Tunisia) bernama Ibrahim Issaoui,(21). Pelaku membunuh 3 orang di gereja tesebut dengan salah satu wanita dipenggal kepalanya.
Tragedi brutal ini terjadi dua pekan setelah insiden serupa yang menewaskan seorang guru di utara Perancis, Samuel Paty karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad terbitan majalah satir Charlie Hebdo saat mengajar di kelas kebebasan berekspresi.
Baca juga: Perancis Tegaskan Tidak akan Terpengaruh Intimidasi Turki di Tengah Kasus Kartun Nabi Muhammad
Dikutip dari Associated Press (AP), kamera pengintai merekam bagaimana pelaku teror memasuki stasiun kereta api kota Nice pukul 6:47 pagi waktu setempat.
Pelaku mengganti sepatunya dan membalik mantelnya sebelum melangkah menuju gereja yang berjarak sekitar 400 meter darinya sebelum pukul 8.30 pagi waktu setempat.
Pelaku membawa dua telepon dan sebilah pisau sepanjang 17 sentimeter yang digunakannya untuk menyerang.
Setelah insiden terjadi, polisi menemukan adanya pisau panjang yang digunakan untuk menyerang itu beserta 2 pisau lainnya yang tidak digunakan pelaku.
Pelaku sempat menghabiskan waktu sekitar 30 menit di dalam gereja sebelum polisi tiba dari pintu samping gereja dan setelah polisi menyusuri koridor dan berhadapan langsung dengan pelaku yang kemudian berhasil dibekukan.
Para saksi melihat pria penyerang itu melaju ke arah polisi. Mulanya polisi hanya menggunakan senjata listrik kemudian menembakkan revolver mereka.
Dengan 14 tembakan, pelaku teror pun ambruk.
Baca juga: 3 Korban Tewas dalam Penyerangan Pisau di Perancis, Salah Satunya Dipenggal
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.