Mahathir memecat Anwar yang dinilai mendadak, setelah ada tuduhan korupsi pada 1999 dan kasus sodomi pada 2000.
Kasus itu membuat Anwar dipenjara 6 tahun dan 9 tahun untuk masing hukuman korupsi dan sodomi, yang menurutnya tuduhan itu bermotif politik.
Kemudian dalam kekuasaannya, Mahathir juga mengubah konstitusi untuk membatasi kekuasaan penafsiran Mahkamah Agung, dan dia memaksa sejumlah petinggi untuk mengundurkan diri.
Selain itu, dia juga melarang The New York Times dan The Wall Street Journal beredar karena mencetak editorial negatif tentang dirinya, dan mendukung UU nasional yang mengutuk kematian penyelundup narkoba, yang mengakibatkan eksekusi beberapa warga negara Barat.
Catatan Mahathir tentang kebebasan sipil, serta kritiknya terhadap kebijakan ekonomi Barat dan kebijakan negara industri terhadap negara berkembang, membuat hubungan Malaysia dengan Amerika Serikat, Inggris, dan Australia menjadi sulit.
Pria yang lahir di Alor Setar, negara bagian Kedah di Malaysia Utara, dikenal blak-blakan.
Melansir BBC, beberapa hari sebelum pengumuman pengunduran dirinya, dia sempat membuat marah pemerintah asing dan kelompok Yahudi dengan mengklaim komplotan rahasia Yahudi "menguasai dunia".
Baca juga: Darurat Nasional Ditolak Raja, PM Malaysia Sempat Putus Asa Ingin Mundur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.