Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesepian dan Depresi Diisolasi, Lansia Berharap Tidak Ada Lagi Lockdown

Kompas.com - 24/10/2020, 19:54 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

BERLIN, KOMPAS.com - Di awal pandemi virus corona, penghuni panti jompo di Jerman tidak diizinkan menerima pengunjung. Kesepian dan depresi, penghuni panti berharap lockdown tidak lagi terulang.

Pintu-pintu di panti perawatan lansia Lore-Malsch di kota München masih terbuka, keadaan ini ternyata mengejutkan bagi banyak pengunjung.

“Kami menerima banyak panggilan telepon saat ini, banyak sekali telepon,” ujar Jan Steinbach, direktur panti perawatan tersebut seperti yang dilansir dari DW Indonesia pada Sabtu (24/10/2020).

Pertanyaan yang paling umum diajukan anggota keluarga lansia ini adalah apa mereka bisa tetap mengunjungi orang kesayangan mereka di panti, meski jumlah kasus corona di Jerman kembali meningkat.

Masalah regulasi pengunjung memang benar-benar jadi dilema bagi panti jompo.

Baca juga: Mengapa Ada Orang yang secara Sukarela Mau Terinfeksi Virus Corona? Ini Alasannya

Mengizinkan adanya kunjungan berarti meningkatkan risiko para penghuni, yang sudah berisiko tinggi akibat lanjutnya usia, untuk terinfeksi virus corona.

Namun, jika akses pengunjung ditolak, para penghuni di panti itu tidak bisa berjumpa kerabat yang mereka cintai, dan kesehatannya bisa memburuk sebagai dampak dari isolasi permanen.

Tidak ada keputusan yang sepenuhnya benar atau salah dalam hal ini. Selama fase pertama pandemi pada Maret dan April 2020, sebagian besar pemerintah negara bagian di Jerman memutuskan untuk sama sekali menghentikan kunjungan ke panti lansia atau setidaknya membatasi kunjungan secara drastis.

“Pada gelombang pertama, fasilitas panti umumnya memiliki konsep dan peraturan tentang kebersihan. Tapi, peraturan ini lebih mengarah pada kasus gelombang flu, bukan pandemi seperti yang kita alami,” ujar Bernd Tews, dari Asosiasi Penyedia Layanan Sosial Swasta (bpa) di Jerman, kepada DW.

“Sebagai konsekuensinya, situasi menjadi sulit dalam waktu yang sangat singkat, saat itu kami tidak punya masker, tidak ada disinfektan, dan tidak ada sarung tangan. Segala sesuatu yang diperlukan sebagai alat pelindung tidak tersedia dan tidak bisa dibeli di pasaran global,” ujar Tews.

Baca juga: Korea Utara Sebut Debu Kuning dari China Bawa Virus Corona, Imbau Rakyatnya Tinggal di Rumah

Fasilitas perlindungan telah membaik

Pada awal tahun, saat infeksi corona baru dimulai di Jerman, bpa secara terbuka mengkritik kurangnya ketersediaan peralatan, tetapi situasi kini telah membaik.

Saat ini, fasilitas telah jauh lebih siap untuk menghadapi gelombang kedua pandemi virus corona, ujar Tews.

Selain itu, ada pula janji pelaksanaan tes antigen yang cepat, selama 20 menit, untuk menguji kesehatan para pengunjung. Semua ini membuatnya yakin bahwa fasilitas rumah perawatan bisa terus menerima pengunjung.

Namun, ada 2 pengecualian yakni jika terjadi wabah yang sangat serius di tingkat regional dan ditemukannya kasus corona di panti itu sendiri.

Di München, manajer rumah perawatan lansia Jan Steinbach juga harus mengubah aturan di panti Lore-Malsch ketika mereka terpaksa membatasi kunjungan secara drastis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com