Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu AS ke Jakarta, Pengamat: Untuk Dekati Indonesia Tangkal Pengaruh China

Kompas.com - 23/10/2020, 20:18 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

AS telah berkali-kali menyebut tindakan China di wilayah Laut China Selatan yang dipersengketakan "melanggar hukum".

Seorang pejabat AS Juli lalu mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan negara China yang mendukung "intimidasi" militer di Laut China Selatan "adalah East India Company (VOC) modern."

Baca juga: Terus Gerogoti Laut China Selatan, AS Sebut BUMN China Serupa VOC

Pesawat pengintai AS

Beberapa hari yang lalu, kantor berita Reuters melaporkan bahwa tahun ini pemerintah Indonesia menolak permintaan Amerika Serikat untuk mengizinkan pesawat pengintai P-8 Poseidon untuk mendarat dan mengisi bahan bakar di negaranya.

Laporan itu mengutip empat pejabat senior yang tidak disebutkan namanya.

Pejabat AS, kata Reuters, melakukan pendekatan "tingkat tinggi" pada bulan Juli dan Agustus kepada Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri Indonesia, sebelum Presiden Joko Widodo menolak permintaan tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah berkata, rencana kunjungan Menteri Pompeo tidak bisa dikaitkan dengan berita tersebut, yang menurutnya berasal dari sumber "tidak jelas".

Faizasyah menjelaskan bahwa Menlu RI Retno Marsudi sudah sering berinteraksi dengan Pompeo dalam banyak kesempatan. Kunjungan ini, ujarnya, lebih bersifat memperkuat hubungan bilateral yang sudah terbangun.

"Sementara substansi yang akan dibahas, itu kan masih dalam satu proses pematangan dalam beberapa hari ke depan," ungkapnya.

Baca juga: Indonesia Tolak Permintaan AS Daratkan Pesawat Mata-mata P-8 Poseidon di Tanah Air

Dalam menyikapi rivalitas AS-China, Faizasyah mengatakan bahwa Indonesia adalah "negara yang bersahabat dengan banyak negara".

"Kita bersahabat baik dengan China dan dengan Amerika. Jadi siapa pun yang berhubungan baik dengan Indonesia tentunya kita merespons dengan hubungan yang baik," ujarnya.

Menteri Retno Marsudi mengatakan, kunjungan Menlu Pompeo mencerminkan komitmen kuat Indonesia untuk membangun kemitraan dengan AS.

"Komitmen kuat peningkatan kemitraan ini tercermin dengan intensifnya saling kunjung pejabat kedua negara, bahkan di masa pandemi."

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkunjung ke Amerika Serikat pada 15-19 Oktober atas undangan Menteri Pertahanan AS Mark Esper untuk membicarakan membicarakan kemungkinan pembelian pesawat tempur.

Kunjungan tersebut mendapat kecaman dari sejumlah pihak, karena apa yang mereka sebut sebagai dugaan keterlibatan langsung Prabowo dalam pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu.

Baca juga: Prabowo Kunjungi Pentagon, Ini Sederet Kerja Sama yang Dijalin RI-AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com