Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Rumah Sakit AS Melemah, Jumlah Kematian Akibat Covid-19 Tercatat 222.000

Kompas.com - 23/10/2020, 13:51 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Melansir Reuters pada Kamis (22/10/2020), juru bicara Gedung Putih Judd Deere menyalahkan jumlah korban pandemi Covid-19 kepada China sebagai asal virus menyebar, dan WHO.

Sementara itu, pada September, di acara Fox & Friends, Trump mengatakan dia akan memberikan dirinya "A +" untuk responsnya terhadap virus corona.

Baca juga: Kawasan di Kanada Ini Masih Bebas Virus Corona, Kok Bisa?

Rumah sakit tegang

Seiring dengan lonjakan kasus dan kematian, jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit AS naik ke level tertinggi dalam 2 bulan.

Sekarang ada lebih dari 40.000 pasien virus corona yang dirawat di rumah sakit di seluruh negeri, naik 33 persen dari 1 Oktober, menurut analisis Reuters.

Di Wisconsin, pusat penyebaran Covid-19 dan negara bagian penting yang dapat membantu memutuskan pemilihan presiden, rumah sakit merasakan ketegangan dari lonjakan kasus.

“Kami memiliki banyak sekali jumlah pasien di rumah sakit kami saat ini,” Dr. Jeff Pothof, seorang dokter pengobatan darurat di University of Wisconsin Health di Madison.

Pothof mengatakan kepada Reuters, “Saya pikir banyak sistem rumah sakit di Wisconsin sangat lemah.”

Pothof mengatakan beberapa fasilitas medis mulai mengubah ruang tambahan menjadi area tempat pasien virus corona.

“Itu adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan pasien Covid-19, tetapi tidak berpotensi membahayakan pasien yang tidak memiliki Covid-19 karena kita perlu berpikir untuk menunda perawatan mereka,” ujarnya.

Baca juga: Vaksin Corona Sputnik V Akan Diproduksi di Korea Selatan

Di atas korban kesehatan, pandemi telah sangat membebani keuangan jutaan orang Amerika, yang mengatakan mereka hampir tidak bisa bertahan ketika Washington berselisih tentang putaran bantuan keuangan.

Di Illinois, beberapa warga berencana untuk memprotes aturan baru pembatasan Covid-19 yang diumumkan pekan ini oleh Gubernur JB Pritzker.

Sebuah petisi kepada gubernur yang diposting di change.org oleh pemilik restoran di St. Charles, Illinois, mendesak bisnis untuk tetap buka dimulai pada Jumat.

Petisi itu dimunculkan ketika pembatasan di beberapa negara, termasuk larangan makan di dalam ruangan, akan mulai berlaku.

Wali kota Chicago Lori Lightfoot pada Kamis mengumumkan jam malam pukul 10, untuk bar, restoran, dan bisnis yang tidak penting di kota selama setidaknya 2 pekan ke depan mulai Jumat, untuk membantu membendung penyebaran virus corona.

Lightfoot dalam konferensi pers, mengatakan kota itu berada pada situasi yang perlu pembatasan lebih ketat di musim liburan, termasuk perintah untuk tinggal di rumah, jika penyebaran infeksi virus corona tetap meningkat.

Baca juga: Gejala Positif Corona Makin Parah, Sekjen Palestina Dibawa ke Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com