Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara di Afghanistan Menewaskan Anak-anak di Masjid yang Mengaji

Kompas.com - 22/10/2020, 20:57 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

KUNDUZ, KOMPAS.com - Sebuah serangan udara oleh militer Afghanistan menewaskan 11 anak-anak dan seorang imam di sebuah masjid, menurut laporan pihak berwenang setempat pada Kamis (22/10/2020), yang disengketakan oleh pemerintah nasional.

Serangan di sebuah desa di timur laut provinsi Takhar pada Rabu (21/10/2020) terjadi ketika pasukan keamanan Afghanistan bentrok dengan tersangka milisi Taliban, menurut juru bicara polisi provinsi Khalil Aseer yang dilansir dari AFP pada Kamis (22/10/2020).

Baca juga: 11 Wanita Afghanistan Tewas Terinjak-injak Saat Antre Urus Visa Pindah ke Pakistan

"Serangan udara itu dilakukan saat para korban sedang asyik mempelajari Alquran," kata Aseer seraya menambahkan seorang imam tewas dan 11 santri.

Aseer mengatakan 14 orang lainnya terluka.

Mohammad Jawad Hejri, juru bicara gubernur provinsi, juga mengatakan serangan itu telah menewaskan anak-anak.

Baca juga: Ledakan Bom Mobil Bunuh Diri di Afghanistan Tewaskan 13 Orang, 120 Orang Luka-luka

Namun, kementerian pertahanan yang mengkonfirmasi serangan itu dilakukan oleh angkatan udara Afghanistan, membantah bahwa korban yang tewas adalah warga sipil.

"Dua belas Taliban termasuk beberapa komandan mereka tewas," kata pihak kementerian pertahanan.

Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh mengatakan bahwa berita tentang anak-anak meninggal di sebuah masjid merupakan tindakan "tidak berdasar".

Baca juga: Trauma 40 Tahun Perang, Warga Afghanistan Berharap Perjanjian Damai Bukan Tipuan

Kementerian pertahanan mengatakan telah menunjuk tim untuk menyelidiki kasus penyerangan dari udara tersebut. 

"Musuh membombardir masjid pada saat puluhan anak sedang sibuk belajar agama," kata Taliban dalam sebuah pernyataan.

Militer Afghanistan memiliki angkatan udara yang masih muda dan pesawat tempur kecil yang mampu melakukan serangan udara dekat terbatas untuk pasukan di darat.

Baca juga: Taliban dan Pemerintah Afghanistan Dituntut Damai untuk AS Tarik Mundur Semua Pasukan

Pertempuran sengit di Takhar terjadi sejak Selasa (20/10/2020), telah menewaskan sedikitnya 25 personel keamanan Afghanistan, kata para pejabat.

Meskipun, bergabung dalam pembicaraan damai dengan pemerintah di Qatar pada bulan lalu, Taliban hanya meningkatkan kekerasan dalam upaya untuk menggunakan pengaruh dalam negosiasi.

Utusan tertinggi AS untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad, mengatakan pada awal pekan ini bahwa pertempuran yang masih terus terjadi mengancam proses perdamaian menjadi gagal.

Baca juga: Serangan Bunuh Diri Targetkan Gubernur Afghanistan, 8 Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com