Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang: Di Rumput yang Coklat, Sepak Bola Bangkitkan Denyut Nadi Aleppo

Kompas.com - 13/10/2020, 13:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

ALEPPO, KOMPAS.com - Kota Aleppo yang luluh lantak akibat kecamuk Perang Suriah mendapatkan denyut nadinya kembali, salah satunya melalui pertandingan sepak bola lokal.

Pada Akhir Januari 2017 Aleppo menggelar pertandingan sepak bola pertamanya dalam lima tahun terakhir.

Kala itu Al Ittihad bertanding dalam derbi sekota melawan Hurriya. Pertandingan dimenangkan tuan rumah dengan skor tipis 2-1.

Baca juga: Kisah Perang: 10 Film yang Jadi Senjata Propaganda, Sudah Nonton?

Tidak ada hujan gol yang terjadi, tapi Aleppo saat itu penuh dengan hujan keceriaan dan gegap gempita.

Kota yang bertahun-tahun diliputi kemurungan, kekhawatiran, dan berurai air mata usai wilayahnya terbagi antara tentara dengan pasukan pemberontak pada 2011, kembali bisa bergelak tawa riang.

Diberitakan BBC (29/1/2017), pemerintah Suriah mendapat kembali kendali penuh atas kota itu pada Desember 2016 melalui serangan besar.

Al Ittihad dan Hurriya bermain di atas rumput kecoklatan dan lapuk karena musim dingin. Stadionnya rusak karena dibombardir senjata militer, tapi tidak mematahkan semangat menonton sepak bola layaknya kompetisi megah di tempat lain.

Baca juga: Kisah Perang: Momotaro, Anime yang Jadi Alat Propaganda Jepang di PD II

Menariknya, sisa-sisa perang masih terlihat di sekitar stadion. Ada spanduk Presiden Suriah Bashar Al Assad dan polisi dengan perlengkapan antihuru-hara berdiri di sekitarnya.

FIFA memang melarang stadion menjadi wahana atribut politik, tapi untuk kasus yang satu ini tampaknya menjadi pengecualian.

Penonton bersorak-sorai, menabuh genderang dan melambaikan bendera warna tim kesayangan mereka masing-masing.

"Saya tidak bisa menggambarkan bagaimana rasanya kembali ke lapangan (di Aleppo) setelah lima tahun," kata pemain Al Ittihan Omar Hamidi kepada wartawan sebelum pertandingan.

"Jantungku berdebar kencang," lanjutnya dikutip dari BBC.

Baca juga: Kisah Perang: Tet Offensive, Hari Kelam Tentara Paman Sam di Vietnam

Sementara itu pemain Hurriya Firas Al Ahmad berujar, perjalanan ke medan laga dari kota pesisir Latakia - tempat timnya bermain musim itu - mengganggu performa mereka. Tapi dia mengaku senang bisa kembali ke rumah.

"Ini hak kami untuk bermain di Aleppo. Dan kami bermain lebih baik di Aleppo. Saat kami bermain di lapangan dengan para penggemar, performa kami meningkat."

"Kami ingin mengharumkan nama Aleppo," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com