"Crazy Nancy adalah orang yang harus diawasi," tulisnya. "Mereka tidak memanggilnya Gila tanpa alasan!"
Baca juga: Trump yang Positif Covid-19, Tolak Model Virtual untuk Debat Kedua dengan Joe Biden
Penolakan Trump terhadap debat pekan depan karena penyelenggara memutuskan untuk berlangsung secara virtual karena diagonisnya positif Covid-19.
Biasanya dalam pemilihan presiden AS akan berlangsung 3 kali debat sebelum mencapai hari penentuan.
Namun kali ini, debat Trump dan Biden tampaknya hanya berlangsung 2 kali yang akan dilakukan secara totalitas. Agenda debat selanjutnya 22 Oktober.
Debat yang dijadwalkan di Miami pada 15 Oktober sekarang dibatalkan.
Suara dukungan kepada Biden melonjak dalam jajak pendapat, dan pada Kamis veteran Demokrat ini melakukan perjalanan kampanye ke Arizona. Di sana Biden dan Kamala Harris melakukan kampanye dengan tur bus.
Kampanye Biden-Harris tersebut adalah saat-saat yang mencemaskan bagi Trump.
Trump sebenarnya masih perlu menjalani perawatan di rumah sakit selama 3 malam. Sementara, di Gedung Putih telah menjadi pusat viral penyebaran infeksi Covid-19, dengan lusinan orang yang dekat dengan Trump dinyatakan positif.
Baca juga: Mantan Direktur CIA: AS dalam Bahaya, jika Trump Terpilih Jadi Presiden Lagi
Keputusan Trump untuk memboikot debat pekan depan, yang akan berada dalam format balai kota dengan penonton mengajukan pertanyaan, akan berarti kehilangan kesempatan langka untuk mencoba dan mengalahkan Biden dalam konfrontasi langsung di televisi.
Dia menuduh penyelenggara berusaha "melindungi" Biden setelah debat pertama mereka yang kacau di Cleveland pada 29 September.
Manajer kampanye Trump, Bill Stepien menyebut penyelenggara "menyedihkan" dan mengumumkan bahwa kampanye akan diadakan sebagai gantinya.
Pada kampanye Biden, juru bicara Kate Bedingfield menuduh Trump tidak ingin "menghadapi pertanyaan dari para pemilih tentang kegagalannya pada Covid-19 dan ekonomi."
Kedua kubu sepakat bahwa debat berikutnya dan mungkin debat terakhir, berlangsung pada 22 Oktober di Nashville, harus dilakukan dengan model seperti balai kota.
Kampanye Trump menyerukan debat ketiga yang terjadi 5 hari sebelum pemilihan, tetapi pihak Biden menolak itu, dengan mengatakan "perilaku Trump yang tidak menentu tidak memungkinkan dia untuk menjadwal ulang."
Baca juga: Beban Berat Mike Pence, Pilar Penopang Olengnya Pemerintahan Trump
Trump mengatakan dia mengalahkan Biden "dengan mudah" dalam debat pertama mereka, tapi sayangnya jajak pendapat menunjukkan sang presiden kalah telak.
Biden saat ini diperkirakan akan mengalahkan Trump di beberapa negara bagian penting, bahkan mengancamnya di kekuatan Partai Republik, seperti Texas.
Pertarungan pribadi Trump dengan Covid-19 telah membuktikan kepada publik tentang masalahnya dalam penanganan pandemi, yang mana jajak pendapat menunjukkan sebagian besar pemilih melihat Trump sebagai presiden yang gagal.
Pandemi, yang telah merenggut 212.000 nyawa orang Amerika, telah membuat hampir tidak mungkin bagi Trump untuk mengalihkan narasi kampanye kembali ke apa yang dia lihat sebagai wilayah yang lebih menguntungkan, seperti ekonomi, usaha kuatnya sebelum virus corona melanda awal tahun ini.
Pada Rabu, Harris berdebat dengan Wakil Presiden Mike Pence dan menggunakan sebagian besar waktunya untuk menyalahkan Trump atas respons pandeminya, dan menyebutnya sebagai "kegagalan terbesar dari seluruh pemerintahan kepresidenan dalam sejarah negara kita."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.