Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesehatannya Masih Dipertanyakan, Trump Nekat Lanjut Kampanye pada Sabtu

Kompas.com - 09/10/2020, 11:53 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

"Crazy Nancy adalah orang yang harus diawasi," tulisnya. "Mereka tidak memanggilnya Gila tanpa alasan!"

Baca juga: Trump yang Positif Covid-19, Tolak Model Virtual untuk Debat Kedua dengan Joe Biden

Saat-saat kecemasan 

Penolakan Trump terhadap debat pekan depan karena penyelenggara memutuskan untuk berlangsung secara virtual karena diagonisnya positif Covid-19.

Biasanya dalam pemilihan presiden AS akan berlangsung 3 kali debat sebelum mencapai hari penentuan.

Namun kali ini, debat Trump dan Biden tampaknya hanya berlangsung 2 kali yang akan dilakukan secara totalitas. Agenda debat selanjutnya 22 Oktober.

Debat yang dijadwalkan di Miami pada 15 Oktober sekarang dibatalkan.

Suara dukungan kepada Biden melonjak dalam jajak pendapat, dan pada Kamis veteran Demokrat ini melakukan perjalanan kampanye ke Arizona. Di sana Biden dan Kamala Harris melakukan kampanye dengan tur bus.

Kampanye Biden-Harris tersebut adalah saat-saat yang mencemaskan bagi Trump.

Trump sebenarnya masih perlu menjalani perawatan di rumah sakit selama 3 malam. Sementara, di Gedung Putih telah menjadi pusat viral penyebaran infeksi Covid-19, dengan lusinan orang yang dekat dengan Trump dinyatakan positif.

Baca juga: Mantan Direktur CIA: AS dalam Bahaya, jika Trump Terpilih Jadi Presiden Lagi

Keputusan Trump untuk memboikot debat pekan depan, yang akan berada dalam format balai kota dengan penonton mengajukan pertanyaan, akan berarti kehilangan kesempatan langka untuk mencoba dan mengalahkan Biden dalam konfrontasi langsung di televisi.

Dia menuduh penyelenggara berusaha "melindungi" Biden setelah debat pertama mereka yang kacau di Cleveland pada 29 September.

Manajer kampanye Trump, Bill Stepien menyebut penyelenggara "menyedihkan" dan mengumumkan bahwa kampanye akan diadakan sebagai gantinya.

Pada kampanye Biden, juru bicara Kate Bedingfield menuduh Trump tidak ingin "menghadapi pertanyaan dari para pemilih tentang kegagalannya pada Covid-19 dan ekonomi."

Kedua kubu sepakat bahwa debat berikutnya dan mungkin debat terakhir, berlangsung pada 22 Oktober di Nashville, harus dilakukan dengan model seperti balai kota.

Kampanye Trump menyerukan debat ketiga yang terjadi 5 hari sebelum pemilihan, tetapi pihak Biden menolak itu, dengan mengatakan "perilaku Trump yang tidak menentu tidak memungkinkan dia untuk menjadwal ulang."

Baca juga: Beban Berat Mike Pence, Pilar Penopang Olengnya Pemerintahan Trump

Jajak pendapat buruk

Trump mengatakan dia mengalahkan Biden "dengan mudah" dalam debat pertama mereka, tapi sayangnya jajak pendapat menunjukkan sang presiden kalah telak.

Biden saat ini diperkirakan akan mengalahkan Trump di beberapa negara bagian penting, bahkan mengancamnya di kekuatan Partai Republik, seperti Texas.

Pertarungan pribadi Trump dengan Covid-19 telah membuktikan kepada publik tentang masalahnya dalam penanganan pandemi, yang mana jajak pendapat menunjukkan sebagian besar pemilih melihat Trump sebagai presiden yang gagal.

Pandemi, yang telah merenggut 212.000 nyawa orang Amerika, telah membuat hampir tidak mungkin bagi Trump untuk mengalihkan narasi kampanye kembali ke apa yang dia lihat sebagai wilayah yang lebih menguntungkan, seperti ekonomi, usaha kuatnya sebelum virus corona melanda awal tahun ini.

Pada Rabu, Harris berdebat dengan Wakil Presiden Mike Pence dan menggunakan sebagian besar waktunya untuk menyalahkan Trump atas respons pandeminya, dan menyebutnya sebagai "kegagalan terbesar dari seluruh pemerintahan kepresidenan dalam sejarah negara kita."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com