KOMPAS.com - Penghargaan bergengsi di dunia, Hadiah Nobel Perdamaian akan diumumkan hari ini, Jumat (9/10/2020).
Penghargaan yang diinisiasi oleh Afred Nobel pada tahun 1895 ini merupakan satu 6 penghargaan lain yang meliputi bidang fisika, kimia, sastra, kedokteran atau psikologi dan ilmu ekonomi.
Sebelumnya, menurut TIME, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kerap mengatakan beberapa kali bahwa dia yakin dan pantas memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian.
Baca juga: Trump Dinominasikan Mendapat Nobel Perdamaian pada 2021
Pada rapat umum bulan Januari tahun ini di Toledo, Ohio, presiden Trump memberi tahu audiensnya bahwa Hadiah Nobel 2019 yang diberikan kepada Presiden Ethiopia, Abiy Ahmed seharusnya diberikan kepadanya.
Pada tahun 2018, Trump mengatakan bahwa dia pantas mendapatkan penghargaan itu atas upayanya meyakinkan Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un untuk menyerahkan senjata nuklir.
Namun, laporan rahasia PBB baru-baru ini menunjukkan bahwa Korea Utara masih terus melanjutkan program senjata nuklirnya.
Baca juga: Mantan Direktur CIA: AS dalam Bahaya, jika Trump Terpilih Jadi Presiden Lagi
Tahun ini, Gedung Putih mengatakan Trump dinominasikan atas perannya sebagai perantara dalam Kesepakatan Abraham antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel yang kontroversial.
Sebuah upacara penandatanganan pada bulan September lalu memungkinkan Trump untuk mempresentasikan “Rencana Perdamaian Timur Tengah” sebagai kemenangan, meskipun gagal untuk memajukan solusi bagi konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Abraham Accords atau Kesepakatan Abraham meresmikan dinamika pergeseran kekuatan yang sudah berlangsung di Timur Tengah, kata para analis, tetapi apakah dinamika tersebut mengarah pada stabilitas yang lebih atau kurang masih merupakan pertanyaan.
Baca juga: Tandatangani Kesepakatan Damai, Menlu Bahrain dan UEA Tiba di Gedung Putih
Trump juga dilaporkan akan dinominasikan sebagai kandidat peraih Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2021 mendatang.
Pengusulnya, Christian Tybiring-Gjedde adalah politisi sayap kanan sekaligus Ketua Dewan Parlemen Organisasi Kerja Sama Atlantik Utara (NATO).
Dalam pernyataannya yang dikutip Fox News, Tybring-Gjedde mengatakan dia mencalonkan Trump atas jasanya dalam kesepakatan Israel dan Uni Emirat Arab.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.