Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Direktur CIA: AS dalam Bahaya, jika Trump Terpilih Jadi Presiden Lagi

Kompas.com - 08/10/2020, 18:41 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Newsweek

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan Direktur CIA Michael Hayden memperingatkan aliansi internasional akan berakhir jika Presiden Donald Trump terpilih kembali dalam pemilihan presiden pada November mendatang.

"Saya 40 tahun di militer, oke? Aliansi itu luar biasa. Aliansi saling menguntungkan. Dan sekarang, saya tidak tahu apa yang terjadi dengan aliansi kita. Saya serius," kata Hayden dalam iklan Pemilih Republik Melawan Trump terbaru.

"Jika Trump mendapat masa jabatan lain, saya pikir banyak aliansi akan hilang dan Amerika akan sendirian," ucapnya.

Selama masa jabatan pertama Trump, ia menarik AS keluar dari sejumlah koalisi internasional, termasuk Perjanjian Paris (Paris Agreement) tentang perubahan iklim, Perjanjian Kekuatan Nuklir Jangka Menengah (Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty) dan, yang terbaru, Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Beban Berat Mike Pence, Pilar Penopang Olengnya Pemerintahan Trump

Ditambah Trump tengah memiliki hubungan yang tegang dengan China semenjak pandemi Covid-19, meski pernah ada masa Trump memiliki hubungan baik dengan Presiden China Xi Jinping.

Melansir Newsweek pada Rabu (7/10/2020), Hayden, yang juga direktur Badan Keamanan Nasional di bawah Presiden George W. Bush , memperingatkan bahwa pengabaian Trump terhadap panduan dari pejabat tinggi keamanan negara akan membahayakan negara.

"Kebenaran sangat penting, tetapi terutama dalam kecerdasan," kata Hayden.

"Presiden Trump tidak peduli dengan fakta. Presiden Trump tidak peduli tentang kebenaran. Dia tidak mendengarkan ahlinya," kritiknya.

Baca juga: Trump soal Covid-19: Ini Salah China, Ini Bukan Salah Kalian

Ia pun melanjutkan, "FBI mengatakan nasionalisme kulit putih adalah masalah nyata dan FBI ingin melakukan sesuatu tentang itu, tetapi presiden tidak ingin membicarakannya. Dia tidak menjaga keamanan negara."

Pekan lalu, Trump menerima kecaman luas dari kedua sisi setelah dia gagal secara eksplisit mengutuk supremasi kulit putih selama debat presiden pertama.

Sejumlah politisi dan anggota parlemen Partai Republik mengatakan bahwa presiden salah bicara, tetapi juga mendesak Trump untuk mengutuk kelompok-kelompok supremasi kulit putih secara terbuka.

Namun, meski berulang kali diminta oleh wartawan Gedung Putih untuk melakukannya, Trump menolak untuk langsung mengecam supremasi kulit putih.

Baca juga: Debat Cawapres AS, Kamala Harris Olok-olok Trump Kegagalan Bersejarah

Hayden kemudian mendukung calon dari Partai Demokrat Joe Biden dalam pemilihan mendatang, yang ia tekankan bahwa dirinya memilih untuk masa depan negara daripada untuk kandidat tertentu.

"Saya sangat tidak setuju dengan beberapa kebijakan Biden, tapi itu tidak penting. Yang penting adalah Amerika Serikat, dan saya mendukung Joe Biden," katanya.

"Biden orang baik. Donald Trump bukan," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com