Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cawapres AS Dipagari Plexiglass Saat Debat, tapi Belum Aman dari Covid-19

Kompas.com - 08/10/2020, 16:53 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SALT LAKE CITY, KOMPAS.com - Kedua calon wakil presiden Amerika Serikat (AS) dipagari plexiglass dalam debat cawapres Rabu (7/10/2020), tapi para pakar menilai itu tidak cukup menghentikan penularan Covid-19.

Mike Pence dan Kamala Harris sama-sama negatif virus corona, tapi tidak menutup kemungkinan mereka positif setelah tes atau tepat sebelumnya, mengingat virus corona tidak selalu menunjukkan gejala sebelum mencapai level yang lebih tinggi.

Donald Milton profesor kesehatan lingkungan dan pekerjaan di Universitas Maryland mengatakan kepada AFP, "Dengan jarak 12 kaki (3,6 meter) antara para peserta debat, partisi plexiglass tidak akan memberi perlindungan tambahan."

Baca juga: Beban Berat Mike Pence, Pilar Penopang Olengnya Pemerintahan Trump

"Partisi hanya berfungsi untuk mencegah transmisi tetesan air liur."

"Partikel aerosol akan bergerak di sekitar partisi dengan mudah dan bahkan dapat menumpuk di pusaran tak terlihat di balik partisi membuat situasi menjadi lebih buruk, bukan lebih baik," imbuhnya.

Pada awal pandemi, virus corona diasumsikan mayoritas menyebar melalui tetesan air liur, seperti yang keluar saat bersin atau batuk.

Sejak itu banyak penelitian menunjukkan tetesan kecil yang dikeluarkan saat berbicara dan pernapasan normal juga dapat menjadi penularan. Otoritas kesehatan seperti Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pun memperbarui panduan mereka.

Baca juga: Rangkuman Debat Cawapres AS: Duel soal Pajak hingga Vaksin

Tetesan kecil ini biasanya berdiameter kurang dari sepersepuluh milimeter, dapat tetap melayang di udara dari menit ke jam, dan bergerak lebih jauh dari sumbernya melalui arus udara.

SARS-CoV-2 tidak menular seperti beberapa patogen lain dalam jarak jauh seperti campak contohnya, tetapi dapat menyebar dalam waktu yang lama di ruangan tertutup.

Kipas kotak, lakban, dan filter

Jelena Srebric profesor teknik mesin di Universitas Maryland menjelaskan, selain di rumah sakit dan laboratorium sistem pendingin udara tidak dirancang dengan mempertimbangkan patogen.

"Apa yang sebenarnya membantu di aula besar adalah ukuran volume dan berkurangnya okupansi, daripada sistem HVAC (pemanas, ventilasi, dan pendingin udara) itu sendiri," katanya kepada AFP.

Baca juga: Profil Kamala Harris, Wanita Blasteran India yang Jadi Sorotan di Debat Cawapres AS

Namun dia menambahkan, kemampuan sistem HVAC untuk membersihkan udara dalam ruangan menjadi kurang efektif, jika semakin lama orang menghabiskan waktu di suatu tempat, karena patogen yang dikeluarkan orang sakit akan terus menumpuk.

Milton dan Srebric telah menulis surat kepada penyelenggara debat, yang mendesak mereka untuk membeli unit filtrasi udara bergerak yang harganya beberapa ratus dollar.

Atau solusi lainnya adalah do-it-yourself yang lebih murah seperti kipas kotak, filter udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA), dan lakban.

Mereka menguji penempatan dua kipas kotak dengan filter yang ditempatkan di kedua sisi peserta debat, dengan udara mengalir ke satu arah.

Baca juga: Debat Cawapres AS, Kamala Harris Olok-olok Trump Kegagalan Bersejarah

Satu kipas akan mengembuskan udara yang sudah disaring ke arah mereka, dan yang lainnya ayan menyedot udara yang diembuskan dengan membersihkannya. Sistem ini mengurangi partikel virus hingga 50 persen.

Akan tetapi dari semua skenario, opsi teraman tetaplah membuat semua peserta tertutup.

"Jutaan orang Amerika akan menyaksikan debat ini dan kemudian berpikir bahwa Anda dapat melindungi diri dari transmisi aerosol di dalam ruangan dengan penghalang kaca plexiglass," kicau Shelly Miller profesor teknik lingkungan di Universitas Colorado Boulder.

Baca juga: Debat Cawapres AS: Kucing-kucingan Mike Pence dan Kamala Harris dari Pertanyaan Moderator

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com