Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paedofil di Kazakhstan Cerita Bagaimana Dia Dikebiri secara Ilmiah

Kompas.com - 07/10/2020, 18:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

NURSULTAN, KOMPAS.com - Seorang paedofil di Kazakhstan menceritakan bagaimana dia dikebiri secara ilmiah, yang membuatnya "sangat kesakitan".

Si pelaku, yang tak disebutkan identitasnya, dipenjara selama 15 tahun karena terbukti melakukan pemerkosaan terhadap gadis di bawah umur.

Di Kazakhstan yang merupakan negara bekas pecahan Uni Soviet, setiap pelaku pemerkosaan yang terbukti bersalah bakal dikebiri secara ilmiah.

Baca juga: Menteri PPPA: Rancangan PP tentang Kebiri Kimia Sedang Berproses di Setneg

"Ini sangat menyulitkan. Saya jelas tidak akan meminta hukuman seperti ini kepada musuh yang paling saya benci," jelas si paedofil.

Dilansir The Sun Selasa (6/10/2020), pelaku mengungkapkan bagaimana dia mengajukan permohonan dan upaya banding agar upaya kebiri dibatalkan.

Dia menuturkan begitu hukumannya diselesaikan, dia ingin segera membangun keluarga, di mana dia ingin mempunyai anak dan melanjutkan hidup.

Terkait dengan pengalamannya menjalani kebiri ilmiah, lelaki itu menceritakan bagaimana dia menderita kesakitan luar biasa saat disuntuk.

"Tubuh saya merasakan rasa sakit yang begitu hebat, Sehingga setelah injeksi saya kesulitan untuk berjalan, dan itu begitu menyeramkan," kata dia.

Sejak mengesahkan peraturan hukuman itu pada 2018, Nursultan sudah mengebiri setidaknya 11 orang paedofil, dengan deskripsi pria itu harus menjadi peringatan bagi pelaku lain.

Baca juga: UU Baru Disahkan di Nigeria, Pria Pemerkosa Akan Dikebiri

Saat ini, pemerintah dilaporkan menimbun Cyproterone, steroid anti-androgen yang dikembangkan awalnya untuk menyembuhkan kanker.

Para perawat dan nenek yang diminta menjalankan tugas kastrasi itu menyatakan, seharusnya negara Barat bisa mencontoh mereka.

Zoya Manaenko, yang bekerja di di rumah sakit penjara menerangkan, adalah hal benar jika pelaku pemerkosaan anak mendapatkan hukuman seperti itu.

"Orang-orang ini harus dihentikan secepatnya. Apa yang mereka lakukan itu jahat, Jadi pemerintah sudah benar," tegas perempuan 68 tahun tersebut.

Namun pskiater Rusia Mikhail Peruvshin menuturkan, mengebiri secara kimia para paedofil justru berbahaya jika mereka dibebaskan.

"Orang seperti itu biasanya 'punya penyakit mental'. Jika gairah seksual mereka diblokir, mereka justru bakal membunuh," kata Peruvshin.

Baca juga: Sehat Fisik dan Mental, Jaksa Sebut Pemerkosa 9 Anak di Mojokerto Layak Dikebiri Kimia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com