Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Wabah Covid-19, Trump Hentikan Pembicaraan Paket Stimulus

Kompas.com - 07/10/2020, 16:53 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump secara mengejutkan memutuskan untuk menghentikan paket stimulus di tengah pandemi Covid-19.

Dalam pengumumannya, presiden ke-45 dalam sejarah AS itu menuturkan dia bakal melanjutkan pembicaraan itu setelah Pilpres AS November mendatang.

"Segera setelah saya menang, kami akan segera mengesahkan Paket Stimulus yang fokus kepada warga AS yang bekerja keras," ujar dia di Twitter.

Baca juga: Trump Dilabeli Superspreader Setelah Banyak Pejabat Gedung Putih Positif Covid-19

Saat ini, pembahasan anggaran masih terjadi antara Menteri Keuangan Steven Mnuchin dengan Ketua DPR AS asal Demokrat, Nancy Pelosi.

Dilansir BBC Selasa (6/10/2020), pasar saham AS dilaporkan langsung rontok begitu Trump mengumumkan menghentikan paket bantuan.

Pernyataan itu disampaikan setelah kasus Covid-19 mulai meningkat di instansi pemerintah seperti Gedung Putih, Pentagon, hingga para senator Republik.

Politisi dari Demokrat dan Republik berharap, paket stimulus itu bisa segera dicairkan paling tidak sebelum Pilpres AS dihelat.

Namun, kicauan presiden yang juga taipan real estate itu membuyarkan harapan bagi publik yang membutuhkan bantuan selama wabah.

Baca juga: Pedas, Michelle Obama Serang Trump dan Menyebutnya Rasis

Dalam kicauannya, sang presiden menerangkan Pelosi meminta 2,4 triliun dollar AS (Rp 35,3 kuadriliun), yang dia sebut dikucurkan di "kota Demokrat yang penuh kejahatan dan payah pengelolaannya".

Presiden berusia 74 tahun tersebut melanjutkan, dia menawarkan paket 1,6 triliun dollar AS, atau sekitar Rp 23,5 kuadriliun.

Namun di dalam pandangannya, Nancy Pelosi tidak mempunyai iktikad baik untuk berunding. "Saya menolak penawarannya, dan ingin yang terbaik bagi negara," kata dia.

Dia menambahkan sudah memimpin Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell untuk fokus kepada pengesahan Hakim Agung Amy Coney Barrett.

Baca juga: Jika Trump Masih Positif Covid-19, Joe Biden Menentang Debat Capres AS

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.AFP/MANDEL NGAN, SAUL LOEB Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.

Bagaimana situasi ekonomi di AS?

Para analis sudah memperingatkan, pemulihan ekonomi yang coba dijalin "Negeri Uncle Sam" terancam kolaps tanpa paket stimulus.

Meski AS sudah memperoleh kembali setengah dari pekerjaan yang hilang pada Maret dan April, masih ada sekitar 10 juta orang yang menganggur.

Jerome Powell, kepala bank sentral AS, menyatakan bakal ada "konsekuensi tragis" jika para politisi dianggap terlalu lamban bergerak.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com