Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Putin Ajak AS Buat Kesepakatan Dunia Maya untuk Hindari Risiko Besar

Kompas.com - 26/09/2020, 08:13 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Vladimir Putin menyerukan kesepakatan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) untuk menjamin tidak adanya intervensi antara kedua belah pihak di dunia maya dalam pemilihan umum masing-masing negara, pada Jumat (25/9/2020).

Dalam sebuah pernyataan menjelang pemilihan presiden AS pada 3 November, Putin menyerukan pengaturan ulang antara Rusia dan Amerika Serikat.

Melansir Reuters pada Jumat (25/9/2020), Putin juga mengatakan bahwa dia menginginkan kesepakatan antara kedua negara untuk mencegah insiden di dunia maya.

"(Saya usulkan)...saling menjamin untuk tidak ada campur tangan dalam urusan internal masing-masing, termasuk proses pemilu, termasuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, serta metode berteknologi tinggi," kata Putin .

Sebelumnya, hubungan Moskow dengan Washington berada di posisi terendah pasca-Perang Dingin, setiap pemilu AS semakin dekat.

Baca juga: Putin Sindir Sanksi AS dan Uni Eropa: Pembebasan Sanksi Akan Jadi Penolong Perekonomian

Badan-badan intelijen AS telah menyimpulkan bahwa Rusia melakukan intervensi dalam pemilihan presiden AS 2016, dengan tujuan untuk mendukung Donald Trump, termasuk dengan meretas kampanye saingannya Hillary Clinton.

Namun, Moskow membantah tuduhan itu.

Saat ini, Trump sedang berkampanye untuk pemilihan 2020 sebagai calon petahana melawan calon dari Demokrat, Joe Biden.

Baca juga: Pengkritik Putin yang Diduga Diracun Berniat Kembali ke Rusia

“Salah satu tantangan strategis utama saat ini adalah risiko konfrontasi skala besar di ranah digital,” kata Putin dalam pernyataan di Kremlin.

Ia melanjutkan, "Kami ingin sekali lagi mengajukan permohonan ke Amerika Serikat dengan proposal untuk disetujui, tentang program komprehensif dari langkah-langkah praktis untuk mengatur ulang hubungan kami dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)."

Dia mengusulkan kedua negara mencapai kesepakatan untuk mencegah insiden besar dunia maya, sesuatu yang dia bandingkan dengan perjanjian AS-Soviet pada 1972 yang dicapai pada puncak Perang Dingin untuk mencegah meningkatnya insiden di laut dan di udara.

Baca juga: Presiden Putin Suntikan Dana Dukungan Rp 22,3 triliun untuk Presiden Lukashenko

Dia juga meminta kedua negara untuk sepenuhnya memulihkan jalur komunikasi antara agensi masing-masing untuk membahas informasi internasional utama tentang masalah keamanan.

Sementara ini, Rusia membantah tengah berusaha untuk ikut campur dalam kampanye AS 2020, meski pun ada bukti yang bertentangan dengan pernyataan itu.

Perusahaan Microsoft mengatakan pada 2 pekan lalu, bahwa terdapat upaya peretasan yang terhubung dengan Rusia, China, dan Iran yang mencoba memata-matai orang orang terkait dengan Trump dan Biden.

Baca juga: Presiden Belarus Hari Ini Temui Putin untuk Minta Dukungan Amankan Kekuasaan

Pernyataan Microsoft tersebut ditepis oleh Rusia dan China.

Reuters melaporkan pada 9 September bahwa Microsoft telah memberitahu salah satu firma penasihat kampanye pemilihan umum utama Biden, bahwa mereka telah menjadi sasaran peretasan yang didukung negara Rusia.

Kremlin menyebut laporan itu "tidak masuk akal".

Baca juga: Terus Didesak Mundur, Presiden Belarus Akan ke Rusia Minta Bantuan Putin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com