BANGKOK, KOMPAS.com - Sebuah gerakan pro-demokrasi yang dipimpin sekelompok mahasiswa berkembang pesat di Thailand beberapa bulan terakhir.
Beberapa aktivis pun secara terbuka menyerukan reformasi monarki, di kerajaan yang tak tergoyahkan di "Negeri Gajah Putih" tersebut.
Terbaru, akhir pekan lalu puluhan ribu orang turun ke jalan menyuarakan aspirasinya di Bangkok. Mereka mengabaikan peringatan perdana menteri bahwa negara bisa "dilahap api" jika mereka bertindak terlalu jauh.
Baca juga: Tantang Raja Thailand, Pengunjuk Rasa Pasang Plakat Negara Milik Rakyat
Lantas, apa sebenarnya yang melandasi demo Thailand dan bagaimana prediksi kelanjutannya?
Berikut adalah penjabarannya yang disadur dari AFP, Minggu (20/9/2020).
Para demonstran melakukan unjuk rasa menentang pemerintahan Perdana Menteri Prayuth Chan-o-cha.
Mantan panglima militer itu memimpin kudeta pada 2014 dan memerintah kerajaan di bawah kekuasaan militer selama 5 tahun.
Di bawah komando junta, UU baru dirancang sebelum pemilu diadakan tahun lalu, dan Prayuth pun terpilih untuk memimpin pemerintahan sipil.
Para pengunjuk rasa mengatakan, semua proses itu sudah di-setting dan menyerukan agar parlemen dibubarkan, UU dirombak, dan diakhirinya penindasan yang mereka alami.
Mereka juga mengeluarkan daftar 10 tuntutan untuk kerajaan, termasuk menghapus UU pencemaran nama baik yang melindungi keluarga kerajaan dari kritik.
Baca juga: Anggota Parlemen Thailand Ini Lihat Foto Bugil di Tengah Rapat
Kekecewaan menyeruak sejak Februari ketika para pemimpin partai oposisi yang populer di kalangan anak muda, dilarang beroperasi.
Banyak pengunjuk rasa mengatakan, perlawanan terhadap Future Forward Party itu bermotif politik.
Lockdown pandemi yang membuat perekonomian Thailand terjun bebas juga membuat jurang kesenjangan antara kelas miliarder dan miskin semakin menganga.
Kemudian pada Juni, aktivis terkemuka Wanchalearm Satsaksit yang tinggal di pengasingan negara tetangga, Kamboja, tiba-tiba menghilang.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.