Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Taiwan Kecam China: Eksistensi Beijing akan Membawa Ancaman

Kompas.com - 20/09/2020, 13:23 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TAIPEI, KOMPAS.com – Dua hari terakhir, pesawat tempur China yang mendekati Taiwan menunjukkan bahwa Beijing adalah ancaman bagi negara-negara di kawasan.

Hal itu disampaikan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada Minggu (20/9/2020) sebagaimana dilansir dari Reuters via The Straits Times.

Tsai menambahkan aksi China tersebut juga menunjukkan sifat sebenarnya dari pemerintah Beijing.

Sejumlah pesawat China dilaprkan terbang melintasi garis tengah Selat Taiwan dan masuk ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan pada Jumat (18/9/2020) dan Sabtu (19/9/2020).

Baca juga: Taiwan Janjikan Hubungan Lebih Erat dengan AS, China Kirim 18 Jet Tempur

Aksi tersebut direspons Taiwan dengan meluncurkan jet tempurnya untuk mengusir pesawat China.

Dalam konferensi pers di Beijing pada Jumat, China mengumumkan latihan militer di dekat Selat Taiwan.

Mereka juga mengecam apa yang mereka sebut kolusi antara Taiwan dan Amerika Serikat (AS).

Latihan itu berlangsung saat Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Ekonomi Keith Krach berada di Taipei.

Baca juga: Pesan Tersembunyi AS, 2 Kali dalam 2 Bulan Kunjungi Taiwan di Tengah Hubungan Memanas dengan China

Kunjungan tersebut merupakan lawatan pejabat Kementerian Luar Negeri AS paling senior ke Taiwan dalam 40 tahun terakhir.

Berbicara kepada wartawan pada Minggu, Tsai mengecam latihan militer yang digelar China.

"Saya yakin kegiatan ini tidak membantu citra China di kancah internasional, dan terlebih lagi telah membuat orang-orang Taiwan semakin waspada, bahkan lebih memahami sifat asli dari rezim Komunis China," kata Tsai.

Tsai menambahkan akibat aksi China tersebut, negara-negara di kawasan itu dapat membuka mata tentang ancaman yang ditimbulkan oleh China.

Baca juga: Diplomat AS Kunjungi Taiwan Lagi, China Gelar Latihan Militer di Dekatnya

"Komunis China harus menahan diri dan tidak memprovokasi,” lanjut Tsai.

Angkatan Udara China pada Sabtu mengeluarkan video yang menunjukkan pesawat pengebom H-6 sedang berlatih.

Video itu menunjukkan simulasi serangan H-6 terhadap pangkalan udara yang menyerupai tata letak landasan pacu pangkalan Angkatan Udara AS di Guam.

Ketika ditanya tentang rekaman itu, Tsai mengatakan aktivitas China baru-baru ini merupakan ancaman yang lebih luas, bukan hanya kepada Taiwan.

"Eksistensi China memang agresif dan pasti akan membawa ancaman,” ujar Tsai.

Baca juga: Pejabat Tinggi AS Kunjungi Taiwan Lagi, China Akan Bertindak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com