WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Petugas keamanan Amerika Serikat (AS) berhasil menggagalkan upaya yang mengancam kehidupan Presiden AS Donald Trump dengan menyita sebuah amplop yang mengandung racun ricin.
Dilansir dari The New Daily, Minggu (20/9/2020), amplop tersebut dialamatkan ke Gedung Putih.
Amplop tersebut diyakini berasal dari Kanada dan ditemukan di fasilitas pemerintah yang menyaring semua surat yang dialamatkan ke Gedung Putih.
Investigasi awal menunjukkan amplop tersebut terbukti mengandung racun ricin, racun yang diekstrak dari biji jarak.
Baca juga: Ajudan Navalny Temukan Jejak Racun Novichok di Botol dari Hotel
Pejabat pemerintah AS mengatakan racun ricin telah digunakan dalam berbagai upaya pembunuhan dan insiden terorisme.
Penyelidik federal segera melakukan penyelidikan untuk mencari tahu dari mana amplop itu berasal dan siapa yang mengirimkannya.
Biro Investigasi Federal (FBI), Dinas Rahasia AS, dan Dinas Inspeksi Pos AS akan memimpin penyelidikan terhadap amplop tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, FBI menyatakan bahwa para agen sedang bekerja untuk menyelidiki surat mencurigakan yang diterima di fasilitas penyaring surat milik pemerintah AS.
Baca juga: Belarus Klaim Racun Novichok untuk Navalny Rekayasa Jerman dan Polandia
FBI menambahkan bahwa tidak ada ancaman yang diketahui terhadap keselamatan publik.
Ada banyak insiden yang melibatkan amplop berisi racun ricin yang dialamatkan kepada pejabat AS.
Pada 2018, seorang pria dari Utah, William Clyde Allen III, didakwa karena membuat ancaman terkait racun ricin, termasuk mengirimkan ancaman kepada Trump dan Direktur FBI Christopher Wray.
Hingga sekarang, Allen masih mendekam di dalam selnya.
Baca juga: Termasuk Novichok, Ini Daftar Koleksi Racun Mematikan Milik Rusia