Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Harap Mereka Semua Terinfeksi dan Mati Sebelum Pilpres", Doakan Buruk kepada Pendukung Trump, Profesor Ini Ditangguhkan

Kompas.com - 20/09/2020, 10:24 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang profesor dari Universitas Marshall telah ditangguhkan melalui cuti administratif setelah video klipnya yang beredar di internet menunjukkan harapannya yang buruk terhadap pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Melansir Washington Examiner, profesor yang diketahui bernama Jennifer Mosher itu berharap bahwa seluruh pendukung Trump akan terinfeksi virus corona dan meninggal dunia sebelum pemilihan presiden Oktober mendatang.

Baca juga: Trump: April 2021 Semua Warga AS Sudah Dapat Vaksin Corona

"Kemarin, (Trump) menyelenggarakan (kampanye) di dalam ruangan," ujar Mosher yang diketahui sebagai profesor Biologi dalam video yang diunggah salah satu mahasiswanya.

"Tidak ada seorang pun memakai masker di dalamnya. Saya termasuk orang yang berharap mereka semua terinfeksi dan mati."

Mosher melanjutkan, "Maafkan saya, tapi ini sungguh membuat frustrasi, saya tak tahu harus berbuat apa. Kita tak bisa berdebat dengan mereka. Kita tak bisa diskusi yang masuk akal dengan mereka... Saya katakan pada seseorang kemarin, semoga saja mereka semua mati sebelum pilpres."

Baca juga: Trump Keluarkan Perintah Blokir Download TikTok dan WeChat Mulai Besok

Universitas Marshall yang berlokasi di Huntington, Virginia Barat, AS kemudian merilis pernyataan pada Jumat kemarin yang menginformasikan bahwa profesor Mosher tengah dalam penyelidikan.

"Marshall University pagi ini mengumumkan bahwa kami mengetahui pernyataan politik yang dibuat oleh seorang anggota fakultas dalam sesi kelas virtual baru-baru ini dan beredar luas di media sosial," bunyi pernyataan itu.

“Universitas tidak mendukung atau membenarkan penggunaan platform pendidikan apa pun untuk meremehkan orang atau ingin menyakiti mereka yang memiliki pandangan politik yang berbeda. Profesor itu dikeluarkan dari kelas kemarin dan sedang cuti administratif, menunggu penyelidikan. Tidak akan ada komentar lebih lanjut tentang masalah terkait saat ini."

Baca juga: Tolak Pelatihan Anti-rasialisme, Trump Usulkan Pelajaran Patriotik di Sekolah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com