Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Novichok, Racun Saraf Era Uni Soviet yang Diduga Dipakai Meracuni Alexei Navalny

Kompas.com - 03/09/2020, 15:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny, diduga diracun dengan racun saraf Novichok ketika dia menaiki pesawat ke Siberia.

Fakta itu diungkapkan Jerman setelah mereka menggelar tes di laboratorium milik militer, atas permintaan rumah sakit tempat Navalny dirawat.

Klaim itu kemudian menimbulkan gelombang kecaman dari para pemimpin dunia, yang meminta Rusia untuk memberikan keterangan.

Baca juga: Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny Diduga Diracun dengan Racun Saraf Novichok

Dilasnir dari berbagai sumber, berikut merupakan beberapa fakta terkait Novichok, racun saraf yang diduga dipakai ke Alexei Navalny.

1. Dikembangkan di Era Uni Soviet

Novichok, yang dalam bahasa Rusia berarti "pendatang baru", dikembangkan pada Uni Soviet, di faislitas berjarak 80 kilometer dari ibu kota Moskwa.

Dikutip dari Daily Mail Kamis (3/9/2020), racun itu disebut lebih kuat dari senjata kimia lain, bahkan bisa menembus masker gas dan pakaian pelindung.

George Braitberg, profesor pengobatan darurat di The University of Melbourne, Australia, menuturkan pengembannya terjadi pada periode 1970 sampai 1990-an.

"Dikenalnya pada sekitar periode 1990-an. Tetapi untuk penelitian dan pengembannya jelas beberapa tahun sebelumnya," kata Braitberg dikutip ABC.

Dia menerangkan, Soviet tentu ingin membuat senjata yang tidak masuk dalam kategori Konvensi Senjata Kimia, yang resmi beroperasi pada 29 April 1997.

Baca juga: Putin Minta Inggris Lupakan Kasus Sepele Racun Saraf Novichok

"Ketika Anda menerjemahkan Novichok itu berarti pendatang baru atau anak baru, yang berarti dia adalah racun saraf terbaru," paparnya.

2. Sangat mematikan dibanding senjata kimia lain

Serangkaian kelompok Novichok, yang diidentifikasi berdasarkan nomor 5,7, 8, dan 9 dikembangkan secara rahasia oleh Uni Soviet.

Senjata kimia dengan nama lain A-230 tersebut diklaim 5-8 lebih mematikan dari racun saraf lain seperti VX, dan disebut senyawa terhebat yang pernah dibuat Rusia.

VX adalah racun saraf yang dipakai untuk membunuh saudara tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Jong Nam, di Malaysia 13 Februari 2017.

Profesor Gary Stephens, pakar farmakologi Universitas Reading dikutip dari pemberitaan Kompas.com 13 Maret 2018 berujar, keberadaannya bahkan lebih berbahaya dibanding gas Sarin.

Baca juga: Racun Saraf Novichok Dimasukkan dalam Daftar Zat Terlarang

Ilustrasi racun.Shutterstock Ilustrasi racun.

Gas Sarin dikembangkan oleh Nazi Jerman pada akhir 1930-an yang awalnya merupakan pestisida. Sementara racun VX dibuat Inggris di 1950-an.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com